Langsung ke konten utama

Pilkada Jakarta, Radikalisme Atau Bhinneka Tunggal Ika?

By
 
Rizieq Shihab, yang ditahbiskan menjadi ‘Ulama’ besar di Mesjid Istiqlal pada tanggal 11 Februari 2017, baru-baru ini kembali ‘berulah’. Nafsu Rizieq Shihab untuk ‘menguasai’ Jakarta tampaknya sudah sampai ke ubun-ubun. Bagaimanapun, Pilkada Jakarta ibarat medan pertempuran yang harus dimenangkan dari sang pemimpin kafir.

Aksi blusukan kampanye ke Mesjid-mesjid yang dilakukan Rizieq Shihab beserta segenap anggota FPI, GNPF-MUI, dan kawan-kawan secingkrangnya semakin gencar dilakukan. Khotbah-khotbah rutin ke rumah Allah tersebut tak ubahnya kampanye hitam terselubung yang tidak berdaya dihentikan oleh siapa pun.

Setelah gerakan penolakan mengurus dan mensholatkan jenazah sesama Muslim pengikut Ahok mulai sulit dilakukan, karena mulai banyak perlawanan dari aparat setempat dan anggota Banser NU. Mereka pun beralih ke politik ‘senyap’. Berikut beberapa foto buktinya:
 
Sungguh ironis, Rizieq Shihab yang selalu mencerca Ahok sebagai pemimpin bermulut ‘jamban’, tapi mulutnya sendiri jauh lebih kotor daripada Ahok. Hampir semua tokoh besar perpolitikan
Indonesia (tentunya yang bersebrangan dengannya dan FPI) semuanya pernah dikata-katai dengan kasar. Mulai dari Soekarno, Gus Dur, Megawati, Jokowi, Hary Tanoesoedibjo, dll.

Baru-baru ini beredar video Rizieq Shihab tengah mendoakan para pemilih kafir (Ahok) yang isinya teramat keji:

Berikut kutipan isi doa Rizieq Shihab tersebut:
“Barang siapa tetap memilih pemimpin dari orang kafir,
Maka persulit hidupnya
Jangan sembuhkan sakitnya
Tambah penyakitnya biar lebih keras lagi
Jangan kasih obatnya
Sempitkan rezekinya
Susahkan urusannya
Hancurkan kehidupanya
Jangan kasih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Amin Ya Robbal Alamin…
Boleh nggak doa begitu? Boleh. Kok ketawa? Boleh nggak doa begitu? Boleh. Makanya mulai hari ini di mimbar-mimbar saya mau baca doa begitu. Kalau dikasi tahu nggak ngerti, didoain baik nggak bisa baik, ya sumpahin aja!…”
Doa, tapi isinya membawa malapetaka, penyakit, kesedihan, dan kehancuran. Saya curiga, jangan-jangan doa Rizieq Shihab ini sebenarnya dialamatkan bukan kepada Allah, tapi ke setan! Karena sejatinya doa kepada Allah selalu ditujukan untuk membawa keberkahan bagi seluruh umat, bukan malah mendoakan keburukan manusia lain, apalagi alasannya hanya karena berbeda pilihan politik! Hadeehh
Ada penggalan doa di agama saya yang berbunyi:
“Ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada Kami…”
Kalimat doa yang bertujuan mengingatkan, bahwa kita semua sama kedudukannya di mata Tuhan, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Jadi kita harus mengampuni terlebih dulu kesalahan dan dosa-dosa orang lain, barulah kita layak memohon ampunan atas dosa-dosa Kita.

Mendengar doa Rizieq Shihab yang mengharapkan keburukan terhadap orang lain terus terang menghancurkan hati saya. Apalagi doa tersebut dilakukan khusus, hanya pada masa Pilkada Jakarta saja. Kenapa tidak dilakukan pada waktu lain atau di tempat lain yang juga tengah melakukan Pilkada? Sebenarnya ini doa atau pesanan dari paslon tetangga ya? Hehehe

Sudah jelas jika doa Rizieq Shihab itu sejatinya untuk memenangkan paslon Anies Sandi. Untuk Rizieq sendiri, tentunya ada sesuatu yang diharapkan dari kemenangan paslon Anies Sandi. Ingat, di dunia politik, tidak ada ‘makan siang’ yang gratis! Mungkin dana rutin yang diambil dari APBD DKI Jakarta yang besarannya sekitar Rp 70 Trilyun per tahun itu yang diincar Rizieq Shihab.

Karena seperti yang sudah diberitakan berbagai media, Cagub Anies (tiba-tiba) menjanjikan akan memberikan dana terhadap semua ormas di Jakarta. Berikut kutipan pernyataan Anies terhadap wartawan, sabtu 18 Maret 2017:

“Komitmen kita adalah kita ingin memastikan semua ormas di Jakarta dapat dukungan dari Pemda dan dananya ada. Begitu ada keberpihakan, dananya bisa disalurkan kepada mereka,”

Luar biasa pandainya, menjanjikan uang rakyat, uang pajak rakyat untuk kepentingan pemenangan Pilkada… Saya jadi curiga, apakah program bagi-bagi uang untuk seluruh ormas di Jakarta ini, sebelumnya sudah masuk dalam visi misi paslon Anies Sandi atau belum? Bawaslu mana Bawaslu?

Sedangkan jika Ahok yang menang, jangankan bermimpi dapat bagian dana rutin dari APBD Jakarta, yang ada malahan Ahok sejak lama sudah gatal hendak membubarkan FPI! Hahaha

Hubungan saling menguntungkan antara paslon Anies Sandi dengan Rizieq Shihab, FPI dan secingkrangnya patut diwaspadai. Karena kalau sampai berhasil, akan membuat paham radikalisme semakin tumbuh subur di Indonesia.

Menurut saya, Pilkada Jakarta putaran kedua ini pilihannya hanya dua, yaitu paham radikalisme dan paham Bhinneka Tunggal Ika.

Pilih yang mana?

Unity in diversity, love, peace and harmony…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

KOMITMEN JOKOWI BANGUN DAERAH PERBATASAN TEREALISASI, KERJA NYATA JOKOWI

Sejak resmi menjabat, Presiden Joko Widodo, bertekad, membangun Indonesia dari pinggiran. Maka pembangunan perbatasan pun jadi fokus perhatian. Tapal batas, harus jadi beranda depan negara, bukan lagi halaman belakang yang kumuh. Bahkan, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain. Tidak hanya itu, dengan kian bagusnya infrastruktur sosial dan ekonomi, kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan, perbatasan harus menggeliat, menjadi pusat pertumbuhan baru. Lalu seperti apa, capaian pembangunan di tapal batas? Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo, menegaskan, sudah banyak yang dilakukan pemerintah di perbatasan.  Terutama  menggenjot pembangunan infrastruktur yang terkait dengan  kebutuhan sosial dasar masyarakat. Banyak yang telah dihasilkan. “Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu ...