Langsung ke konten utama

AKSI 313 BERPOTENSI POLITIS BUKAN MEMBELA AGAMA



Belum tuntasnya kasus terdakwa dugaan penodaan Islam membaut berbagai pihak gerah. Sebagaimana  Sekretaris Dewan Syuro Front Pembela Islam (FPI) DPD DKI Jakarta, Novel Chaidir Hasan Bamukmin pihaknya bersiap menggelar aksi damai untuk terus menuntut Ahok dipenjara. Nama aksinya kali ini disebut 313 lantaran bakal digelar pada Jumat (31/3) pekan depan. 

Selain Novel, rupanya juga ada pihak lain yang ikut gerah, yakni  Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persaudaraan Muslimin Indonesia (DPW Parmusi) DIY Syukri Fadholi yang menilai presiden tak konsekuen menjunjung supremasi hukum yang selama ini menjadi janji seorang kepala negara, kepada Krjogja.com Sabtu 25/03/2017.

Berbeda dengan  Pengamat politik sekaligus Ketua Nation and Character Building Institute (NCBI), Juliaman Saragih mengatakan aksi 313 itu berpotensi kontraproduktif.

Sebab, masyarakat memiliki tingkat kejenuhan terhadap aksi demonstrasi yang terus berlangsung dengan tuntutan yang berulang-ulang.

"Sepantasnya juga dipahami tingkat kejenuhan masyarakat terhadap perulangan aksi tersebut, yang akhirnya berpotensi kontraproduktif terhadap tuntutan dan target rencana aksi tersebut," tegas Juliaman kepada Tigapilarnews.com, Minggu (26/3/2017).

Sejauh ini bisa kita lihat bahwa rangkaian Aksi Bela Islam syarat dengan kepentingan Politis yaitu memenangkan salah satu Paslon pada Pilkada DKI Jaya, diakui atau tidak di akui.

Namun apabila benar-benar membela Agama Islam dan Al-Quran tidak ada kepentingan poltik semua umat Islam sependapat. Sayangnya aksi ini berbeda, karena berbicara kepentingan dalam Pilgub DKI 2017, maka didalamnya pasti ada negoisasi dan kesepakatan, jangan-jangan ada pihak yang mengambil keuntungan dari dana yang dikucurkan untuk aksi ini.

Sudah seharusnya  kaum muslimim cermat, jangan sampai uang gak dapat tapi kena getahnya. Perlu diingat juga bahwa Pro Ahok dan Pro Anies didalamnya ada umat islam.  Sehingga jangan mau dipecah belah sesama muslim dengan tema aksi 313 ini.

Ahok sudah di proses dan sekarang sedang melaksanakan sidang, biarlah undang-undang yang mengawal serta percayakan kepada pengadilan, dipenjara dan tidak dipenjara hanya tinggal menunggu waktu bukan ditentukan oleh Aksi 313.

Sehingga percuma saja mengikuti aksi 313 yang dibungkus dengan kemasan membela Aksi Bela Islam dan Al-quran,  padahal nyata-nyata terkait Pilgub DKI Jakarta 2017. Ingat  siapapun Gubernurnya mari kita dukung dan selamatkan Indonesia dari aktor-aktor yang mendompleng dan membocengi aksi 313 untuk kepentingan individu dan hanya membuat mereka kenyang serta mengambil keuntungan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...