Langsung ke konten utama

DPR: Toleransi Modal Penting Bangsa Indonesia

"Bangsa Indonesia ini punya modal penting, yakni rasa toleransi, atau tenggang rasa untuk saling menghormati dan menghargai sesamanya," papar Rambe yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI ini.

Medan— Anggota Komisi II DPR RI Rambe Kamarul Zaman mengatakan toleransi, atau tenggang rasa, merupakan modal penting yang dimiliki bangsa Indonesia. Masyarakat Nusantara, katanya, sejak lama melekat diperilakunya untuk saling menghormati dan menghargai sesamanya.
Hal ini disampaikan Rambe Kamarul Zaman saat Sosialisasi di Daerah Pemilihan dengan tokoh masyarakay dan pengurus kecamatan Partai Golkar se-Labuhanbatu Utara, di Kualuh Selatan, Labura, Sumatera Utara, Senin (6/3/2017).



"Bangsa Indonesia ini punya modal penting, yakni rasa toleransi, atau tenggang rasa untuk saling menghormati dan menghargai sesamanya," papar Rambe yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI ini.

Menurut Rambe, modal penting tersebut mesti dikelola, dan dijaga agar persatuan dan kesatuan Indonesia tetap utuh berdiri di atas Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Modal penting ini juga sangat berguna bagi Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan terhadap masyarakat tanpa mengenal suku, ras, golongan, maupun agama," tutur politisi asli Sumut ini.

Rambe mengungkapkan beberapa waktu belakangan mulai muncul upaya-upaya untuk mengadu domba sesama anak bangsa. Mereka ini ingin menghancurkan modal yang dimiliki bangsa Indonesia, yakni toleransi. Bila rasa toleransi ini hilang, mereka yakin Indonesia bisa terpecah-belah.

"Karenanya, saya ingatkan hati-hati dalam bersikap di era yang penuh adu-domba dan fitnah ini. Jangan terpancing provokasi dari siapapun. Mari kita jaga bersama-sama keutuhan Indonesia dalam bingkai NKRI," ajak Rambe.

Menurut Rambe, ada dua pihak yang mencoba menghancurkan Indonesia. Yakni, Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan wujud barunya yang berada di berbagai kelompok masyarakat, dan negara Asing yang ingin terus menjajah Indonesia dalam bentuk penguasaan ekonomi dan sumber daya alam.

"Kalau ada provokasi untuk membuat kerusuhan sosial, dari pihak manapun, jangan terpancing. Bisa jadi itu tujuan dari PKI dan negara Asing," ujarnya.

Rambe juga mengimbau agar masyarakat kembali merekatkan nilai-nilai toleranai yang selama ini mampu dijaga dengan baik. "Mari kita rekatkan lagi nilai-nilai toleransi yang selama ini bisa kita jaga dengan baik," harap Rambe.
 
Penulis Eroby JF

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...