Langsung ke konten utama

Ahok “Penista” Agama Islam Melayani Umat Islam, Tapi Ustad Ini Kok…?


Foto Himbauan Untuk Tidak Mensalatkan Zenazah Pendukung Ahok

Sungguh ironi melihat kejadian-kejadian yang terjadi akhir-akhir ini di Republik Indonesia tercinta ini, mungkin saatnya kita merenungi pesan-pesan penting yang bisa kita ambil bersama untuk kebaikan masa depan republik.

Kawan-kawan, hari ini seorang Ahok telah menjadi tersangka atas tuduhan penistaan agama Islam melalui video pidatonya di kepulauan seribu, tepatnya pada kasus video Almaidah 51 yang diangkat setelah mendekati Pilkada DKI Jakarta.

Lalu apa yang terjadi setelah Ahok didemo dan ditekan dengan tuduhan itu lalu menjadi tersangka? Apakah dia berhenti melayani umat Islam? Sepertinya tidak sama sekali.

Baru-baru ini, ada beberapa  orang yang dibantu oleh pak Ahok, salah satunya ibu-ibu yang sakit kanker serviks yang sudah 2 bulan tidak dioperasi oleh pihak Rumah Sakit Pelni dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), beliaupun mengurus ibu-ibu tersebut dengan cepat melalui stafnya, agar dibawa menjalani operasi ke Rumah Sakit Tarakan.

Pada tanggal 4 Maret 2017, Ahok juga mengunjungi lokasi Kawasan Maqam Habib Hasan (Mbah Priok), kunjungannya adalah merupakan kunjungan tugas, sekaligus untuk membuktikan keseriusannya dalam mengurus makam Mbah Priok menjadi kawasan cagar budaya. Dihadapan para murid-murid dan pewaris Mbah Priok, Ahok membacakan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 438 Tahun 17 tentang Penetapan Kawasan Maqam Habib Hasan (Mbah Priok) sebagai lokasi yang dilindungi dan diperlakukan sebagai situs cagar budaya. Beliau juga berjanji bahwa makam tersebut tidak akan dialih fungsikan menjadi kawasan industri, janjinya itu akan diwujudkan dengan pemberian sertifikat dikemudian hari.
Tanggal 6 Maret 2017, Ahok juga meninjau pembangunan Mesjid Raya Jakarta di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, kali ini ditemani Ketua PKB DKI Jakarta. Dalam kunjungannya, Ahok berharap agar pembangunan masjid yang berdiri di atas tanah seluas 2,4 hektare sekaligus mampu menampung 12 ribu jemaah ini segera cepat diselesaikan, agar supaya pada saat peresmian kedepannya tidak ada kekurangan.

Masih banyak lagi yang telah dilakukan pak Ahok terkhusus untuk umat beragama Islam, dalam pengamatan saya, beliau tak pernah tebang pilih dalam hal melayani masyarakat, bahkan saat dia dituduh menista agama Islam sekalipun! niatnya untuk membantu semua masyarakat dengan adil tak juga surut. Beberapa contoh diatas yang saya ambil adalah kegiatan Ahok setelah ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama Islam yang pada saat ini telah bergulir persidangan ke 13.

Dipihak yang berbeda, beberapa orang yang sangat getol menginginkan Ahok dipenjara dengan alasan membela agama Islam malah kita lihat sama-sama telah berlaku tidak adil dan diskriminatif terhadap warga Islam yang memilih dan mendukung pak Ahok, salah satunya dengan cara tidak akan disalatkan ketika ada dari mereka (pendukung Ahok) yang meninggal dunia.

Anda bisa melihat bukti-bukti ujaran dan himbauan diskriminatif itu melalui spanduk-spandu yang terpampang di depan 8 masjid yang berada di kawasan Setiabudi, Jakarta Pusat. Mereka menganggap orang yang munafik (pemilih Ahok) tidak perlu disalatkan sesuai dengan perintah Al-Quran.

Hal ini tidak semata-mata tertulis di spanduk-spanduk yang dipampang di depan mesjid, tetapi juga, seorang Ustad Tengku Zulkarnain melalui status akun twitter‏ @UstadTengku menuliskan “Saya memerintahkan semua murid saya dimanapun berada HARAM hkmnya mensholatkan/melaksanakan FARDHU Khifayah atas pendukung PENISTA AGAMA”.

Tentu hal ini tidak adil bagi mereka para pendukung Ahok yang beragama Islam. Ada apa dibalik himbauan Ustad sekaliber Tengku Zulkarnain? Sungguh tragis negeri ini.

Sekarang, anda yang mengambil kesimpulan, mana yang lebih pantas untuk dijdikan panutan? Yang dituduh menista agama Islam tetapi melayani umat Islam dengan segala daya dan upayanya ditengah statusnya sebagai tersangka, dan atau mendukung orang yang berjubah agama Islam tetapi tidak melayani umat Islam?

Mudah-mudahan hal ini bisa membuka mata dan hati kita semua dalam menentukan pilihan yang paling tepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

KOMITMEN JOKOWI BANGUN DAERAH PERBATASAN TEREALISASI, KERJA NYATA JOKOWI

Sejak resmi menjabat, Presiden Joko Widodo, bertekad, membangun Indonesia dari pinggiran. Maka pembangunan perbatasan pun jadi fokus perhatian. Tapal batas, harus jadi beranda depan negara, bukan lagi halaman belakang yang kumuh. Bahkan, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain. Tidak hanya itu, dengan kian bagusnya infrastruktur sosial dan ekonomi, kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan, perbatasan harus menggeliat, menjadi pusat pertumbuhan baru. Lalu seperti apa, capaian pembangunan di tapal batas? Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo, menegaskan, sudah banyak yang dilakukan pemerintah di perbatasan.  Terutama  menggenjot pembangunan infrastruktur yang terkait dengan  kebutuhan sosial dasar masyarakat. Banyak yang telah dihasilkan. “Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu ...