Jadi gini,
SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan
terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka
yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang
selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun
negeri. Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan
agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu
hip-hop)
Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase
sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang
melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis
lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan
menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini.
Kenapa
berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin
maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan untuk membedakan garis tapal
batas antara kebaikan dan kejahatan. Antara hitam atau putih, antara
mereka yang beraura postif atau negatif. Dan rujukan terakhir untuk
memaklumi tingkah laku miring mereka dalam kehidupan kita. Jadi
jangan marah sama mereka. Perhatikan saja baik-baik, pelan-pelan,
serius, pelan-pelan lagi, maka anda akan tertawa sendiri setelahnya.
Loh kok bisa
tertawa? Gak percaya. Ini bukti yang ter-update ya. Pada sidang Ahok
hari ini, ahli hukum pidana penggugat menyatakan bahwa Ahok telah
melukai agama. Korbannya adalah agama bukan orang. Mereka membela agama,
bukan membela orang. Dulu katanya Ahok itu menghina Alquran, sekarang
mengina agama.
Lantas
pertanyaannya, yang melapor kepada pihak kepolisian itu agama atau
orang? Yang terhina itu Alquran atau agama? Yang mereka bela itu agama
atau orang? Yang hadir dalam sidang tadi siang itu agama atau orang?
Ssssttttt. Jangan marah, nikmati saja. Kalau anda marah, tidak ada
bedanya dengan mereka. Kalau mereka sumpek (sumbu pendek), kita jangan
ikut-ikutan.
Mulai lihat kan isi kepala mereka?
Mulai bisa membayangkan apa yang dalam pikiran mereka?
Tebak saja sendiri.
Tebak saja sendiri.
Bagaimana menyikapi kaum ‘ini’
Jangan marah,
jangan darah tinggi, jangan perang komen dalam medsos anda. Tidak akan
berguna. Toh juga mereka tidak akan membayar pengobatan anda. Dalam
beberapa tulisan saya mengenai hasil besar kerja pemerintah, penghinaan
terhadap presiden, banyak kaum SCBD ini yang menyusup dan membalas komen
dengan gambar Presiden yang diedit seperti gambar hewan.
Kawanku
sebangsa dan setanah air, kita jangan terlalu ambil hati. Pelajarilah
musuhmu lebih baik lagi. Lihat banyak penulis terkenal karena ulah kaum
SCBD ini kan. Benar tidak? Inilah keuntungan dari kaum ini. Banyak ide
melalui keberadaan mereka. Kaum SCBD menjadi trending topic dimana-mana.
SCBD mendominasi pemberitaan disetiap hari. SCBD menjadi bahan yang
enak untuk digoreng, renyah, krispy, dan maknyus. Pelajarilah ini dengan
serius.
Dalam kaum
Sesapian Cingkrang dan Kaum Bumi Datar ini berlaku aturan baku. Aturan
ini tidak tertulis namun terekam pada kepala mereka. Aturan ini seperti
aturan pada waktu kita OSPEK dan aturan terhadap bos yang sedeng. Aturan itu berisi:
1. SCBD selalu benar
2. Bila SCBD salah, lihat aturan nomor 1
1. SCBD selalu benar
2. Bila SCBD salah, lihat aturan nomor 1
Aturan 1, Mereka selalu benar dengan
mengatasnamakan agama. Dengan fakta dominasi agama, selalu dijadikan
alasan pembenar untuk melakukan sesuatu. Mereka yang teriak Jokowi antek
asing, antek China. Giliran Raja Arab datang, mereka tidak bilang
Jokowi antek Arab. Sewaktu pemerintah berperang serius dengan freeport,
mereka malah menyatakan harus menghormati freeport. Ahok yang melakukan
penyerapan anggaran 60% tehadap APBD, dibilang korupsi dan tidak
memikirkan kaum miskin. Jangan heran, karena mereka selalu benar.
Aturan 2, bila
salah, lihat aturan nomor 1. Contohnya, Ri*** yang menyatakan tidak
boleh menggunakan rekaman yang hanya berapa menit dalam kasus penghinaan
pancasila olehnya. Sedangkan video editan Buni Yani juga dijadikan
dasar laporan kaum SCBD ini. Salah kan? Balik kenomor 1. Misalkan lagi.
Anis yang menyatakan jelas pada debat pilgub akan membuat program rumah
tanpa DP. Dibantahnya sendiri setelah dia sadar, entah minum equil
campur tuak dan makan sari roti feat saksang. Salah kan? Pasti, ingat, kembali ke pasal 1.
Simple kan
hidup kaum SCBD ini. Jadi terhadap mereka, kita jangan heran. Mereka
akan menggunakan segala cara untuk menggapai tujuan busuk mereka. Bahkan
mereka akan menabrak akal sehat, menabrak logika, menabrak pemerintah,
menabrak ulama yang lurus. Semua ditabrak, yang penting menang tidak
peduli yang lain terhina dan sengsara.
Akhir kata,
fenomena SCBD ini hanya setingan dari segelintir orang yang haus
kekuasaan. Mereka akan bergerak dengan bahan bakar uang dan janji palsu
kekuasaan. Kaum ini hanya pion, masih ada raja dibelakang sebagai think-thank.
Kita jangan tertipu, perhatikan saja, pelan-pelan, lalu tertawa saja.
Mereka akan buat banyak banyolan. Bumi mereka datar, bahkan terbalik,
makanya sering logika mereka keliru.
Jangan kecewa dengan anak balita. Kalau kecewa, jangan-jangan balita lebih dewasa ketimbang kita.
Salam cerdas, salam waras.
Komentar
Posting Komentar