Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

'Mata Rantai Hoax dan Radikalisme Harus Diputus'

By : Hernan Rahadi JAKARTA -- Berita hoax dan radikalisme yang tersebar melalui media yang tidak bertanggungjawab dan media sosial (medsos) tidak hanya bisa meracuni, tapi juga bisa menkontaminasi jiwa seseorang. Untuk menangkalnya, seseorang harus bisa memperkuat pertahanan diri serta melakukan cek dan ricek sebelum mencerna atau bahkan menyebarkan berita itu melalui berbagai jaringan sosmed. "Kita harus mulai dari diri sendiri karena kadang-kadang diri kita sendiri bisa menjadi sumber yang mengaplikasi berita hoax tersebut bisa tersebar kemana-mana. Kalau ada berita yang misalnya tidak kita yakini, maka stop di kita saja. Itu merupakan salah satu kontribusi yang amat sangat penting untuk memutus mata rantai hoax dan berita radikalisme,"  kata Arief Suditomo, anggota DPR RI dari Fraksi Hanura di Jakarta Selain itu, lanjut Arief, kita wajib cek dan ricek terlebih dahulu untuk mencari kebenaran berita sekaligus narasumbernya. Kalau han...

Isu SARA dalam Pilkada DKI: Langkah Mundur Berdemokrasi

By Frumensius Hemat   Perhelatan Pilkada DKI putara kedua sudah semakin mendekat. Situasi politik dari hari ke hari semakin panas dan sangat menarik untuk diikuti. Panasnya Jakarta semakin luar biasa seiring dengan penetapan KPU DKI Jakarta, yang mengharuskan Ahok-Jarot dan Anies-Sandy bertarung di putaran kedua. Kedua kubu mulai merapatkan barisan untuk menyusun strategi pemenangan untuk paslon yang diusungnya.  Aneka strategi dikeluarkan untuk menarik pemilih DKI untuk  menjatuhkan pilihan politiknya pada paslon yang bertarung. Dari sekian banyak strategi yang dikeluarkan kedua tim, isu SARA menjadi senjata pamungkas dalam meraih simpati dan dukungan warga DKI.  Demi meraih kemenangan isu SARA dimainkan secara terstruktur, sistematis dan masif pada perhelatan Pilkada DKI Jakarta. Ahok: Korban Isu SARA Pilkada DKI Isu SARA merupakan satu-satunya cara untuk menurunkan popularitas Ahok.  Dalam hal ini isu penistaan agama Islam da...

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Soal Aksi 313, Polisi: Masyarakat Tak Perlu Datang ke Jakarta

Mei Amelia R Foto: Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Jakarta - Forum Umat Islam (FUI) kembali menggelar aksi pada tanggal 31 Maret nanti. Sebelum melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, massa akan melaksanakan salat Jumat terlebih dahulu di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengimbau agar masyarakat luar Jakarta tidak usah datang ke Jakarta untuk mengikuti aksi tersebut. "Harapannya tidak usah datang ke Jakarta,kalau mau salat Jumat bisa di masjid masing-masing, sehingga tidak perlu datang ke Jakarta," kata Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (29/3/2017). FUI telah menyampaikan pemberitahuan terkait aksi 313 ini ke Mabes Polri. Polda Metro Jaya selaku pemegang keamanan wilayah siap mengamankan aksi tersebut. "Pemberitahuannya ke Mabes Polri. Kita sudah siap semua," ucap Argo. Rangakaian kegiatan aksi akan dimulai dengan salat...

Kemajemukan Indonesia Dalam Bahaya, Provokasi SARA Merajalela

Penulis Suci Retnosari Sejak Presiden Jokowi terpilih jadi Presiden RI.. ada fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya di bumi pertiwi ini, yakni: provokasi SA RA sistematis, terstruktur & masif.  Provokasi ini bertujuan untuk hasut konflik horisontal MEMBENTURKAN etnis & agama di tingkat akar rumput. Dengan harapan bila terjadi konflik horisontal, jadi punya alasan untuk memakzulkan (melengserkan) pakde dari kursi RI 1 1. ISU KOMUNIS PKI Sejak pasca pilpres, isu kebangkitan “komunis PKI” digendang oleh orang-orang yang pernah berkuasa dengan tujuan untuk hasut sentimen anti pemerintah. Masih segar ingatan kita tempo hari tiba2 viral di media sosial foto ruko berspanduk “kantor sekretariat PKI”, juga foto stiker PKI ditempel di jalanan sebuah kota. Isu “komunis PKI” ini dihembuskan oleh pihak yang tidak suka PDI-P berkuasa karena takut keturunan Presiden Soekarno balas dendam atas penggulingan pak Karno...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...