Langsung ke konten utama

Waspada Terhadap Seruan Untuk Ikut Aksi Makar 20 Mei !!!

Ada upaya-upaya untuk melakukan makar yang dilakukan melalui gerakan-gerakan demonstrasi.
Munculnya berbagai ajakan untuk turun kejalan melalui provokasi sosial media kini mulai bermunculan. Salah satunya adalah akun facebook dari Toni Slipi yang mengajak melakukan pergerakan massa yang dilakukan pada tanggal 20 Mei.

Ajakan ini ditujukan untuk mengajak semua elemen masyarakat agar berkumpul di gedung DPR/MPR.

Rencananya dari situ mereka akan menuntut pengunduran diri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rencana untuk menjatuhkan Jokowi ini tentunya merupakan salah satu bentuk upaya makar.
Karena Jokowi merupakan Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat dan sah secara konstitusional.

Jadi upaya untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi adalah upaya makar dan inkonstitusional. Para pelaku tersebut dapat dijerat dengan hukum yang berlaku.

Ajakan ini juga tidak mengatakan alasan mengapa mereka ingin menurunkan Presiden Jokowi.

Padahal selama ini, jika dilihat dari kinerjanya, Presiden Jokowi memiliki kinerja yang sangat bagus. Hal itu terlihat dari banyaknya pembangunan yang dilakukannya di sejumlah daerah.

Jadi, kemungkinan besar gerakan makar ini dilakukan bukan karena kinerja Presiden Jokowi, melainkan karena ada tujuan politik atau ketidaksukaan terhadapnya.

Kemungkinan besar dipilihnya 20 Mei sebagai tanggal pergerakan tersebut dilakukan untuk merefleksikan jatuhnya rezim Soeharto yang terjadi pada bulan Mei 19 tahun yang lalu.

Padahal, upaya-upaya seperti ini malahan akan merugikan Indonesia sendiri yang sedang melakukan pembangunan infrastruktur dan ekonomi.

Karena itulah, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) HA Muhaimin Iskandar mengajak semua partai politik, elemen masyarakat dan elemen bangsa untuk tetap berkomitmen mendukung dan membantu Pemerintahan Presiden Joko Widodo menuntaskan tugasnya sampai 2019.

“Pembangunan membutuhkan situasi kondusif. Karena itu, PKB mengajak seluruh partai politik, elemen masyarakat dan elemen bangsa tetap berkomitmen mendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menuntaskannya sampai 2019,” kata Muhaimin Iskandar di Jakarta, Sabtu
(13/5/2017).

Pria yang akrab disapa Cak Imin juga menjelaskan bahwa situasi politik nasional tampaknya sudah terindikasi ada yang mulai membentur-membenturkan Presiden Jokowi dengan partai politik, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan elemen bangsa lainnya.

Situasi politik menjelang dan sesudah Pilkada DKI Jakarta pun tampaknya memberikan kontribusi pada meningkatnya suhu politik nasional. Hal ini, juga dimanfaatkan oleh mereka yang sengaja membentur-benturkannya, sehingga situasi menjadi tidak kondusif.

Menurut Cak Imin, Bangsa Indonesia harus belajar dari sejarah. Pada saat Indonesia dipimpin oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ada yang sengaja menjalankan agenda untuk mengganggu Presiden Gus Dur.

“Pelajaran masa lalu harus kita ingat, ketika pemerintah diberhentikan di tengah jalan seperti pada masa Presiden Gus Dur. Hal ini yang harus harus dihindari,” kata Cak Imin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

KOMITMEN JOKOWI BANGUN DAERAH PERBATASAN TEREALISASI, KERJA NYATA JOKOWI

Sejak resmi menjabat, Presiden Joko Widodo, bertekad, membangun Indonesia dari pinggiran. Maka pembangunan perbatasan pun jadi fokus perhatian. Tapal batas, harus jadi beranda depan negara, bukan lagi halaman belakang yang kumuh. Bahkan, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain. Tidak hanya itu, dengan kian bagusnya infrastruktur sosial dan ekonomi, kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan, perbatasan harus menggeliat, menjadi pusat pertumbuhan baru. Lalu seperti apa, capaian pembangunan di tapal batas? Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo, menegaskan, sudah banyak yang dilakukan pemerintah di perbatasan.  Terutama  menggenjot pembangunan infrastruktur yang terkait dengan  kebutuhan sosial dasar masyarakat. Banyak yang telah dihasilkan. “Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu ...