Langsung ke konten utama

Mayoritas Anak Muda Tolak Radikalisme Agama

Pemprov Jambi: Radikalisme Terdeteksi di 4 Kota dan Kabupaten
Dari hasil riset yang dilakukan Seknas Gusdurian bersama INFID, diperoleh hasil yang cukup optimistis untuk masa depan anak muda Indonesia. Hasil penelitian tersebut adalah mayoritas anak muda bersikap menolak terhadap tindakan radikal dan ekstrem berbasis agama.

“Mayoritas anak muda tidak menyukai tindakan radikal dan ekstrem berbasis agama meski ada kecenderungan penurunan toleransi di kalangan anak muda,” papar Manajer Advokasi INFID Beka Ulung Hapsara pada diskusi publik ‘Sosialisasi Hasil Survei Persepsi Orang Muda dan Pemetaan Internet – Social Media, Tentang Radikalisme dan Ekstrimisme di Indonesia’ yang diselenggarakan di The Sunan Hotel Solo.

Lebih lanjut dipaparkan Beka, bahwa nilai-nilai kebinnekaan masih menjadi faktor utama yang membuat anak muda  bangga akan Indonesia dan pemersatu generasi muda.

Sementara itu, perwakilan dari Seknas Gusdurian Tata Khoiriyah, menjelaskan kegiatan ini merupakan sosialisasi hasil survei yang dilakukan pada periode 26 Oktober-26 November 2016.

Selain melakukan survey di 6 kota, pihaknya juga melakukan pemetaan internet dan media sosial. “Secara khusus dilakukan untuk mengetahui narasi utama ekstremisme, memahami pesan-pesan kunci ekstremisme, dan mengetahui pola penyebaran pesan ekstremisme,” kata dia.

Hasil survei ini kemudian diharapkan dapat tersosialisasikan kepada aktor-aktor pemerintahan dan pimpinan organisasi kemasyarakatan di tingkat lokal, serta media massa lokal maupun nasional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...