Langsung ke konten utama

Ukhuwah Islamiyah, NKRI dan Toleransi Beragama di Bulan Ramadhan

Assalamualaikum Wr Wb
Selamat menunaikan ibadah puasa buat teman-temanku saudara seiman di Jombang maupun diseluruh Indonesia. Semoga Ramadhan tahun ini mampu menambah keimanan kita, mempererat persaudaraan dan tali silaturahim. Buat saudara-saudaraku yang non muslim, saudara sebangsa-setanah air yang saya cintai semoga kita semua masih tetap berada pada lindungan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dibulan yang suci ini.
Saya dari kecil muslim dan hidup dengan keluarga angkat katolik dan memiliki banyak teman non muslim. Sewaktu SMP saya dekat dengan teman beragama hindu namanya Kadek dan Kerto, sewaktu SMA sangat dekat dengan teman saya Nasrani bernama Ilarius dan Beny. Sampai sekarangpun saya memiliki keluarga angkat nasrani. Saya bangga memiliki mereka, saya bangga jadi bagian hidup mereka, saya sangat-sangat bangga memiliki mereka dalam hidup saya. Dengan keberadaan mereka pola pikir saya menjadi terbuka, menerima perbedaan, tidak egois dan memaksakan kehendak serta dapat meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan NKRI secara berimbang.
Tepat satu hari sebelum Ramadhan saya mengirimkan satu pesan kepada keluarga angkat dan teman non muslim saya untuk memintai pendapat mereka : saya mengirim Surat Al-Ikhlas kepada mereka. Berikut isi surat al-ikhlas
1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
Saya meminta pendapat kepada mama angkat saya, adek angkat saya, teman-teman non muslim saya. Saya begitu kaget dengan pendapat mereka. Begini kurang lebih pendapat mereka
1. Mereka bertanya, loh Dani kenapa mengirim itu?
2. Kemudian aku bertanya tentang pendapat mereka bagaimana dengan isi ayat itu mereka berkata : itu keyakinan Dani. Itu adalah hak kamu sebagai muslim untuk mengimani dan meyakini agamamu sebagaimana kami meyakini agama kami.
3. Ketika aku bertanya apakah kalian marah aku kirimin surat itu kemudian mereka berkata: Loh kenapa kami harus marah? Masak kami harus marah kepada orang yang mengimani dan meyakini agamanya? Itu wujud penghormatan dari kami
4. Bagaimana kalau aku tambahi begini? Masak Jesus itu anak Tuhan? Kalau dia anak Tuhan siapa bidan yang membantu proses kelahirannya? (mengutip sedikit ceramah Rizieq Shihab) Apa kalian marah? Mama angkat dan adik saya kemudian berkata ya jelas kami marah karena kamu menghina dan mengolok apa yang sudah menjadi keyakinan kami.
5. Setelah itu saya berkata ke mama/adik dan teman-teman. Kalian adalah keluarga saya, perbedaan yang kita miliki bukanlah sebuah penghalang untuk menjadikan kita keluarga. Apalagi dibulan Ramadhan ini, tentunya akan menambah keimanan saya dan kesadaran saya untuk tetap mencintai kalian semua. Mereka pun mengucapkan selamat Ramadhan kepada saya dengan penuh cinta dan penuh kesungguhan.
Ini yang harus saya luruskan kepada semua teman-teman di sini.
Saya mohon maaf atas penghinaan yang dilakukan oleh kanjeng raja yang mulia Rizieq Shihab karena mengotori Surat Al-Ikhlas dengan tambahan-tambahan subyektif yang sebenarnya tidak perlu untuk memancing permasalahan.dengan membawa-bawa siapa bidan untuk proses kelahiran Isa Al Masih segala. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada seluruh saudaraku muslim dan non muslim sebagai berikut.
Untuk saudara-saudaraku muslim
1. Belajar Islam yang kaffah “menyeluruh” itu wajib dan harus, tanpa belajar Islam yang kaffah akan membuat kita taklid dalam beragama dan berpotensi terhadap salah penafsiran dan menafsirkan semau kita sendiri.
2. Meyakini dan mengimani agama kita benar itu wajib, karena kita tidak mungkin bisa kuat iman dan tidak mungkin mampu menjalankan perintah agama kita tanpa meyakini agama kita seratus persen.
3. Mengimani dan meyakini agama kita benar tidak sama dengan menjelekan keyakinan orang lain.
4. Mengimani dan meyakini agama kita benar tidak sama dengan mengancam, menghardik, mengolok, mendeskreditkan keyakinan orang lain.
5. Sebuah perbedaan itu keniscayaan, cukup kita meyakini keyakinan kita benar tanpa harus mengganggu kepentingan orang lain dengan keyakinannya.
Untuk Mama, adik, dan teman-temanku non muslim
1. Mohon maaf sebesarnya apabila ada “oknum” muslim yang berteriak ke kalian, mengancam kalian, menyudutkan kalian. Percayalah bahwa Tuhan memberi kita semua hidup dengan kebebasan untuk memilih apa yang kita yakini.
2. Yakini keyakinan kalian sebagaimana kami meyakini keyakinan kami, kita bisa hidup bersama, merangkai kebutuhan bersama, kasih sayang universal serta penghormatan universal.
3. Kita hidup di bangsa yang sama, tanah air yang sama, kita sama-sama butuh makan, kita sama-sama butuh kasih sayang, kita sama-sama butuh penghormatan dari pihak lain. Akan sangat indah bila kita menjaga toleransi ini dan menjaga kesatuan NKRI bersama-sama.
4. Perbedaan itu sebuah fitrah, perbedaan itu sebuah keniscayaan yang tidak diciptakan dan juga tidak mungkin diakhirkan oleh manusia kecuali Tuhan itu sendiri. Itu merupakan kasih sayang Tuhan yang tidak bisa dijelaskan.
Mari kita mulai bulan suci Ramadhan ini dengan semakin meyakini keyakinan kita tanpa harus menghardik kebebasan keyakinan orang lain, saling menghormati adalah kuncinya, toleransi adalah kuncinya. Allah menanamkan kehendak bebas “free will” kepada kita semua. Biarlah kehendak bebas manusia menentukan jalannya masing-masing tanpa tekanan dari pihak eksternal. Saya percaya bahwa Ukhuwah Islamiyah, NKRI dan Toleransi Beragama bisa terlaksana kalau kita semua meyakini agama kita, tidak menghardik agama orang lain, saling menghormati pilihan hidup orang lain.
Sebuah telaah untuk kasus pengeboman oleh orang yang mengatasnamakan Islam dan penghinaan Rizieq Shihab pada umat nasrani di bulan suci yang penuh berkah dan hidayah ini.
Begitulah #ArtiRamadhan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...