Langsung ke konten utama

Rakyat Indonesia Bersatu, lawan isu SARA yang ingin memecah belah bangsa

Jakarta – 4 tahun Suriah berantakan karena isu agama. Jangan Sampai Indonesia di peralat dan dibuat seperti Suriah. Rakyat Indonesia harus bersatu.
Libya sampai sekarang hancur menjadi negara gagal tempat bersarangnya teroris sesudah pemersatu mereka, Muammar Qaddafi di kudeta.
Irak setiap minggu terjadi minimal satu kali bom bunuh diri di pusat keramaian dan tempat ibadah yg menewaskan banyak orang. Sekarang di suriah sudah begitu banyak nyawa yang melayang, tak sedikit bangunan yg indah kini menjadi hancur berantakan.
Belajar dari situasi mereka, kita menjadi paham bahwa keragaman itu sangat mahal harganya.
Mereka mungkin dulu awalnya seperti kita, persis seperti kita skrg. Duduk minum kopi, teh setiap sore sambil ngobrol politik adalah kebiasaan orang-orang timur tengah. Kehidupan mereka sangat biasa, layaknya kehidupan normal. Tidak ada yang mengira bahwa semua itu berubah 180 derajat.
Baca dan renungilah nasehat Abah, beliau berpesan seperti ini
“Anakku…
Jangan pernah percaya dengan siapapun yang membawa jargon agama untuk saling membenci orang yang berbeda paham.
Ingat agama tidak mengajarkan kebencian tapi kasih sayang.
Kita tak ingin bernasib sama dengan yg terjadi sekarang di Suriah.
Syukuri kemerdekaan ini dg hidup damai, itulah wujud rasa terimakasih kepada pejuang kemerdekaan negeri ini.
“DIA YANG BUKAN SAUDARAMU DALAM IMAN, ADALAH SAUDARA DALAM KEMANUSIAAN”.
(Sahabat Ali)
Surga itu diperuntukan utk manusia2 yang mencintai saudaranya dan manusia yang mau menjaga perdamaian dan persaudaraan.
Agama bukan untuk membenci, karena puncak dari agama sendiri adalah cinta.
Mari kita jaga apa yang sudah ada, apa yang sudah diperjuangkan, apa yang sudah di ajarkan oleh pendahulu2 kita.
kita bisa menikmati apa yang ada karena dulu pendahulu kita saling asah dan saling asuh.
Mereka adalah orang yang sdh mengajarkan kita utk menebar sikap belas kasih kpd siapapun tanpa memandang apa pun…. tidak ber-sekat2.
Seperti juga telah dicontohkan langsung Sang Maha Rahim.
Dia selalu membagi cahaya matahari kepada siapa saja, kepada setiap makhluk di bumi. .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...