Langsung ke konten utama

Ormas Islam Terbesar di NTB Dukung Pembubaran HTI

Ormas Islam Terbesar di NTB Dukung Pembubaran HTI
Jakarta -- Nahdlatul Wathan (NW), organisasi masyarakat Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat, menyatakan dukungan terhadap keputusan pemerintah, termasuk jika harus membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"NKRI bagi kami sudah harga mati, sehingga apapun yang dilakukan pemerintah kami yakin telah dipertimbangkan dengan matang," kata Sekretaris Jenderal NW, Lalu Abdul Muhyi Abidin, setelah bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, di Jakarta, Selasa (16/5).

Meski sudah mendeklarasikan diri mendukung langkah pemerintah, Lalu mengungkapkan akan ada waktu di mana NW membicarakan itu semua secara lebih panjang dengan pemerintah.

Bagi dia, prinsip masalah ini adalah jika pemerintah sudah berkata, harus ditaati. Jika pemerintah ingin HTI dibubarkan, pasti sudah melalui pertimbangan panjang.

"Saat itu sudah merupakan kepastian hukum yang ditegakkan pemerintah, maka kami akan mengikuti alur hukum tersebut," ujar dia.

Sebelumnya, Wiranto menyatakan bahwa pemerintah perlu secara tegas mengambil upaya hukum untuk membubarkan organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ormas tersebut dinilai bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

"Mencermati berbagai pertimbangan di atas serta menyerap aspirasi masyarakat, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah hukum secara tegas untuk membubarkan HTI," kata Wiranto.

HTI, kata Wiranto, juga terindikasi kuat telah bertentangan dengan tujuan, asas, dan ciri bangsa berdasarkan Pancasila UUD 1945 seperti yang diatur dalam Undang-undang nomor 17 tahun 2013 tentang Ormas.

Bahas Dualisme

Selain HTI, Lalu juga menyinggung masalah yang sedang dialami NW. Lalu menjelaskan, secara de facto NW saat ini memiliki dua kepengurusan alias dualisme. Namun secara de jure, hanya ada satu yang diakui sebagai pengurus resmi dari NW.

Salah satu tujuan kunjungan ke Wiranto hari ini pun, kata Lalu, adalah untuk melaporkan hal tersebut sekaligus menyampaikan harapannya agar ormas Islam terbesar di NTB itu bisa kembali bersatu secara de jure maupun de facto.

"Saya minta bagaimana NW ini bisa bersatu secara de facto dan de jure. Hal yang berkaitan dengan peradilan semoga bisa berjalan sebagaimana mestinya," kata dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...