Ketua PP Muhamadiyah |
Jakarta- Pemuda Muhammadiyah baru saja memperingati milad ke-85
tahun. Saat memberi sambutan di tasyakuran milad ke-85, Ketua Umum PP
Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan pentingnya
toleransi.
“Toleransi itu sudah menjadi genetika dari Pemuda Muhammadiyah,” kata Dahnil, Selasa (2/5).
Untuk itu, dia mengingatkan agar setiap elemen Pemuda Muhammadiyah supaya tidak berhenti menegakkan amar makruf nahi mungkar. Termasuk, semangat teologi al-Maun untuk membela mustadhafin yang menjadi sikap dasar yang senantiasa dibawa KH Ahmad Dahlan.
Selain itu, dalam rangka milad ke-85 tahun, Pemuda Muhammadiyah ingin dakwah Islam yang ada di Indonesia bisa menggembirakan. Salah satunya telah dilakukan Pemuda Muhammadiyah dengan menghadirkan semangat ekonomi, terutama melawan kapitalisme.
“Kapitalisme bisa dilawan kalau umat sadar potensinya. Kita mayoritas, kita punya kedaulatan. Sedangkan selama ini, konsumen tidak berdaulat,” ujar Dahnil.
Karena itu, kata Dahnil, Pemuda Muhammadiyah ingin membangun itu dan menjadi simbol kebangkitan ekonomi umat Islam di Indonesia. Apalagi, tujuan mulia itu akan digapai salah satunya dengan memperdagangkan produk-produk, bukan memperdagangkan toleransi apalagi radikalisme.
“Toleransi itu sudah menjadi genetika dari Pemuda Muhammadiyah,” kata Dahnil, Selasa (2/5).
Untuk itu, dia mengingatkan agar setiap elemen Pemuda Muhammadiyah supaya tidak berhenti menegakkan amar makruf nahi mungkar. Termasuk, semangat teologi al-Maun untuk membela mustadhafin yang menjadi sikap dasar yang senantiasa dibawa KH Ahmad Dahlan.
Selain itu, dalam rangka milad ke-85 tahun, Pemuda Muhammadiyah ingin dakwah Islam yang ada di Indonesia bisa menggembirakan. Salah satunya telah dilakukan Pemuda Muhammadiyah dengan menghadirkan semangat ekonomi, terutama melawan kapitalisme.
“Kapitalisme bisa dilawan kalau umat sadar potensinya. Kita mayoritas, kita punya kedaulatan. Sedangkan selama ini, konsumen tidak berdaulat,” ujar Dahnil.
Karena itu, kata Dahnil, Pemuda Muhammadiyah ingin membangun itu dan menjadi simbol kebangkitan ekonomi umat Islam di Indonesia. Apalagi, tujuan mulia itu akan digapai salah satunya dengan memperdagangkan produk-produk, bukan memperdagangkan toleransi apalagi radikalisme.
Komentar
Posting Komentar