Langsung ke konten utama

Pancasila Sudah Bersifat Final


Maraknya agenda-agenda yang mengarah upaya mengganti dasar dan bentuk negara termasuk agenda yang dilakukan  sejumlah mahasiswa beberapa waktu lalu, merupakan bentuk pengkhianatan terhadap para pendiri bangsa.

“Bentuk negara republik dan dasar negara Pancasila sudah final,” kata Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Chrisman Damanik di Jakarta, Rabu (26/4).
Chrisman menambahkan, para pendiri bangsa sudah mengorbankan jiwa dan raga untuk berdirinya negara bangsa ini, riwayat panjang perjuangan dalam mendirikan negara bangsa ini tercatat dalam sejarah bagaimana para pendahulu memberikan yang terbaik dan mengorbankan dirinya.
“Pancasila telah disepakati sebagai konsensus bersama sudah bersifat final dan tidak dapat diganti karena sudah sesuai dengan kultur dan naturnya negara bangsa ini, saat ini kita harus mengantisipasi adanya upaya-upaya  mengganti dasar negara kita, ini tentu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun,” imbuhnya.
Menurut dia, upaya-upaya mencoba mengganti dasar dan bentuk negara haruslah disikapi oleh seluruh elemen masyarakat di Indonesia, pemerintah dan aparatur-aparatur hukum dengan tegas.
“Negara ini sudah lahir dengan dasar yang sangat kuat dan Pancasila telah menjadi kesepakatan bersama para pendiri bangsa, apabila ada upaya-upaya yang demikian maka pemerintah harus bersikap tegas,” tandasnya.
Chrisman menambahkan, seluruh rakyat Indonesia harus bergotong royong melawan upaya-upaya mengubah dasar dan bentuk negara karena menjadi  tugas sejarah setiap insan di bumi nusantara.
“Jangan menjadi bangsa yang lupa dan terlupakan akan sejarah. Tahapan panjang dalam mendirikan negara bangsa ini dan Pancasila tentu harus menjadi pijakan berpikir tiap-tiap warga negara,” pungkasnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

KOMITMEN JOKOWI BANGUN DAERAH PERBATASAN TEREALISASI, KERJA NYATA JOKOWI

Sejak resmi menjabat, Presiden Joko Widodo, bertekad, membangun Indonesia dari pinggiran. Maka pembangunan perbatasan pun jadi fokus perhatian. Tapal batas, harus jadi beranda depan negara, bukan lagi halaman belakang yang kumuh. Bahkan, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain. Tidak hanya itu, dengan kian bagusnya infrastruktur sosial dan ekonomi, kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan, perbatasan harus menggeliat, menjadi pusat pertumbuhan baru. Lalu seperti apa, capaian pembangunan di tapal batas? Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo, menegaskan, sudah banyak yang dilakukan pemerintah di perbatasan.  Terutama  menggenjot pembangunan infrastruktur yang terkait dengan  kebutuhan sosial dasar masyarakat. Banyak yang telah dihasilkan. “Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu ...