Langsung ke konten utama

Aksi menjelang Pemilihan? Aksi bela Islam atau aksi "Timses" calon?

Aksi-aksian bela Islam yang akan digelar oleh orang-orang yang itu-itu juga menjelang pencoblosan, 100% Melanggar UU 9 Tahun 1998. Polisi bisa dengan tegas untuk melarang aksi-aksian itu, bukan karena mengekang kebebasan tapi karena memang perintah UU 9 Tahun 1998.

Aksi-aksian itu jelas ditujukan kepada Ahok salah satu peserta Pilkada DKI. Jelas di UU Pilkada Ahok harus dapatkan keadilan dan kesetaraan.

Seminggu sebelum pencoblosan dan masuk masa tenang menjelang pencoblosan tidak boleh ada pihak-pihak melakukan kegiatan yang merugikan salah satu peserta pilkada.

Hal itu diamini oleh UU 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum. Dalam hal menaati ketentuan UU yang berlaku. Lalu dalam kepastian hukum dan keadilan juga dalam hal menghormati hak-hak orang lain.

Jelas di UU Pilkada Ahok harus dapatkan keadilan dan kesetaraan. Dan di UU 9 Tahun 1998 diperintahkan untuk wajib menaati hal itu. Jadi jika Polisi melarang aksi-aksian itu maka, orang-orang yang mau aksi itu, jika benar mereka bukan "Timses" calon lain, pasti mau patuh. Tapi kalau masih ngotot juga maka jangan salahkan jika Masyarakat Indonesia menganggap aksi itu untuk memenangkan calon tertentu di DKI!

Aksi-aksian itu akan dianggap aksi pesanan untuk menjatuhkan elektabilitas Ahok sehingga calon yang lain bisa memenangkan pilkada DKI.

Jadi aparat keamanan berdasarkan UU 9 Tahun 1998 dan UU 10 Tahun 2016 bisa bersikap tegas melarang aksi-aksian itu dilakukan. Kalau masih memaksa silahkan saja, Masyarakat akan menganggap bahwa aksi-aksian itu bukan aksi bela Islam tapi aksi untuk memenangkan salah satu calon

Dengan begitu maka masyarakat akan melawan dengan memberikan pilihannya kepada Ahok, karena Ahok adalah orang yang dizolimi dengan berbagai cara.

Saya pribadi senang sekali kalau aksi-aksian itu dipaksa dan aparat membiarkan. Masyarakat jadi tau tujuan mereka, lalu memilih ahok.

Silahkan saja ngotot dan langgar UU. Kalau nanti gak ditindak tegas polisi, maka masyarakat yabg akan bertindak dengan memilih Ahok, karena mereka merasa tujuan sebenarnya dari aksi itu bukan bela Islam tapi bela salah satu calon gubernur DKI selain Ahok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...