Langsung ke konten utama

Panglima TNI: “Kalau ada Ulama Ingin Ganti Pancasila, Pasti Dibayar!”

Sosok panglima TNI yang sempat dianggap sebagai pahlawan bagi kaum bumi datar akhirnya buka suara. Berita-berita yang berseliweran di sekitar penduduk bumi datar menyatakan bahwa Gatot sangat melindungi kaum intoleran. Padahal sederhananya, Gatot hanya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai panglima di dalam menjaga hak kehidupan mereka, yang masih dianggap sebagai warga negara Indonesia.
Panglima TNI pun akhirnya di dalam kesempatan acara Keluarga Besar Majelis Tafsir Al Quran (MTA), memberikan klarifikasi dan penyataan yang cukup menghantam kaum bumi datar yang sempat mengagung-agungkan sosoknya.
Hal yang menohok itu disampaikan dalam ceramah wawasan kebangsaan dengan tema “Tantangan dan Uang”. Gatot menyampaikan langsung di hadapan sekitar 10.000 jemaah yang berada di Surakarta, Solo, Kampung Presiden RI, Joko Widodo.
“Kalau ada yang mengaku ulama, ingin mengubah Pancasila, maka pasti itu ulama dari luar yang dibayar untuk merusak Indonesia karena ulama Indonesia tidak akan memecah belah keutuhan negara,” ujar Gatot sebagaimana dikutip siaran pers resmi Pusat Penerangan Mabes TNI, Senin (31/7/2017).
Peranan ulama di dalam mendirikan NKRI sudah jelas-jelas sangat besar. Dasar negara Pancasila pun sudah disepakati oleh para pendiri bangsa, bukan hanya dari para pahlawan perang, melainkan termasuk pemuka agama di dalamnya. Menurut Panglima Gatot, tidak mungkin jika saat ini ada pemuka agama yang menentang bahkan mengubah Pancasila sebagai dasar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia alias NKRI.
“Pancasila sebagai dasar negara sudah final dan siapa pun tidak boleh mengubahnya. Jadi, kalau ada ulama yang mengajak untuk mengubah Pancasila, jangan percaya! Banyak suku dan budaya dari Sabang sampai Merauke, dan banyak tunas agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika, maka kita wajib menjaga jangan sampai terbelah oleh pihak lain dan jangan sampai mau diadu domba oleh negara lain.” ujar Gatot.
Gatot pun menuturkan hal ini di hadapan 10.000 orang. Tidak tanggung-tanggung. Indonesia memang sekarang sedang darurat toleransi. Maraknya kejadian intoleransi terjadi karena ada orang-orang besar di balik layar, yang sedang sangat haus untuk berkuasa atau mendompleng pemerintah dan konstitusi negara. Banyak orang-orang menggunakan isu-isu SARA yang digoreng sedemikian rupa untuk berkuasa, namun lupa akan efek sampingnya.
Efek samping perpecahan ini sangat berbahaya, bahkan tidak dapat dipungkiri, sudah merobek kebinekaan di Jakarta. Lihat saja Pilkada DKI Jakarta yang diselenggarakan kemarin, banyak oknum-oknum bajingan yang melakukan tamasya al-maidah, mengkafir-kafirkan pendukung Ahok, tidak mensolatkan pendukung Ahok, mengusir haji Djarot dari masjid dan masih banyak lagi. Maka dengan demikian, tepatlah apa yang dikatakan oleh Gatot. Teguran keras Panglima TNI harus mendapatkan perhatian. Jadi jika ada ulama ingin ganti Pancasila, mereka pasti dibayar!
Mak jleb sekali kalimat yang diucapkan Panglima Gatot Nurmantyo yang sempat dianggap ‘dewa’ oleh hampir seluruh rakyat bumi datar. Para masyarakat bumi datar pun sempat mensanding-sandingkan Gatot dengan Prabowo. Bahkan kasus Hermansyah pun digoreng dengan keterlibatan Gatot. Jika tidak percaya, cari saja di Google dengan kode pencarian ‘Prabowo Gatot’, atau buka fanpage manusia sampah yang suka bikin hoax. Pasti ada, saya tidak ingin menyebut namanya. Siapa yang bisa tebak?
Dengan klarifikasi Gatot, sekali lagi para kaum bumi datar gagal ejakulasi pemikiran. TNI adalah pelindung rakyat. Bersama rakyat, TNI kuat. Inilah yang sebenarnya secara murni dijalankan oleh Panglima TNI Gatot. Ia memang sempat dianggap main aman.
Namun sekarang ia menunjukkan dirinya sebagai pahlawan yang berkelas. Integritas yang dimiliki sangat jelas menunjukkan bagaimana ia dan bawahannya mendukung mutlak persatuan dan keragaman Indonesia sebagai negara yang menganut semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Terima kasih Panglima Gatot, sudah menjadi panglima yang jelas memberikan diri sepenuhnya untuk negara. Panglima TNI yang berintegritas, sudah menunjukkan pendiriannya dengan jelas. Ini akan membuat dirinya benar-benar bersama rakyat. Bersama rakyat, TNI kuat! Merdeka! Indonesia harus berjaya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...