![]() |
Bahkan Kiai Ma’ruf Amin menambahkan bahwa
sebenarnya MUI telah jauh-jauh hari mengeluarkan fatwa terkait
penggunaan dana para calon haji untuk investasi maupun kepentingan
infrastruktur.
” Dana haji itu kan memang boleh
diinvestasi itu, sekarang saja mungkin ada Rp 35 triliun itu sudah
digunakan untuk Sukuk, Sukuk itu sudah mendapatkan fatwa dari dewan
syariah nasional majelis fatwa MUI dan saya juga tanda tangani itu untuk
kepentingan infrastruktur untuk lain-lain,” ujar Ma’ruf di rumahnya di
Koja, Jakarta Utara, Senin (31/7/2017).
Senada dengan Ketua MUI Ma’ruf Amin, Pakar
hukum tata negara dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD,
juga berpendapat bahwa dana haji boleh dikelola dan diinvestasikan
untuk infrastruktur. Menurut Mahfud MD rencana investasi dana haji
tersebut sama sekali tidak melanggar aturan karena memang sudah diatur
oleh undang-undang. Yang penting adalah Pemerintah tetap bisa transparan
mengelola investasi dana haji tersebut.
Maka dari itu, rencana Presiden Joko
Widodo yang ingin supaya dana haji dapat dialihkan untuk kepentingan
investasi yang lebih produktif daripada sekedar mengendap tentunya tidak
salah. Bahkan, bisa dibilang rencana itu sebenarnya adalah sebuah
rencana yang brilian. Dengan kata lain, asalkan dana haji tersebut
dikelola dengan aman, syariah, dan hati-hati, maka tidak masalah dana
haji diinvestasikan dalam proyek infrastruktur yang prospektif dan
terjamin seperti jalan tol, bandara dan pembangkit listrik.
Jadi, Rencana Presiden tersebut seharusnya
patut mendapat dukungan dan bukan malah terus dinyinyirin. Perlu
dipahami, jika wacana penggunaan dana investasi haji tersebut jadi
direalisasikan, tentunya akan sangat membawa manfaat bagi rakyat banyak.
Hasilnya tentu akan semakin bertambah banyak infrastruktur yang
dibangun. Dengan demikian, rakyat jugalah yang akan merasakan buah dari
investasi yang lebih produktif tersebut.
Intinya, memang tidak dapat kita pungkiri bahwa ada banyak sisi baik dari rencana penggunaan dana haji untuk kepentingan yang lebih produktif ini. Jika kita waras, maka kita akan mampu melihat sisi baik dari penggunaan dana haji itu. Daripada cuma dikorupsi oleh para koruptor ya kan?
MUI sendiri sebenarnya juga bisa dikatakan
mendukung dan tidak mempermasalahkan karena rupanya juga sudah punya
fatwa yang memperbolehkan penggunaan dana investasi para calon jemaah
haji Indonesia untuk kepentingan infrastruktur. Bahkan penjelasan Ketua
MUI Ma’ruf Amin di atas bisa dibilang secara tidak langsung justru
menampar muka mereka yang selalu nyinyir dan berpandangan negatif
terhadap rencana Jokowi menggunakan dana haji untuk hal yang lebih
produktif.
Mereka yang sewot serta nyinyir terkait wacana dana haji yang akan digunakan Pemerintah untuk membangun infrastruktur seharusnya juga tahu kalau penggunaan dana haji itu diperbolehkan. Toh ada undang-undang Nomor 34 Tahun 2014 yang mengatur bahwa dana haji akan dikelola oleh Badan Pelaksana Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Namun kenapa setiap orang yang nyinyir justru tidak ikut menjelaskan kepada rakyat bahwa investasi dana haji itu diperbolehkan dan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari?
Ya mungkin saja mereka yang selalu kontra
dan menilai negatif setiap rencana kebijakan Jokowi adalah orang-orang
yang tidak ingin Indonesia ini maju dan memiliki infrastruktur yang
baik. Mereka yang sewot dan nyinyir terhadap rencana yang digagas Jokowi
itu sepertinya berlagak pilon dan berusaha menutupi kalau dana haji itu
sebenarnya boleh diinvestasikan.
Sepertinya banyak lawan politik Jokowi
yang begitu takut pengelolaan dana haji melahirkan
infrastruktur-infrastruktur. Mungkin mereka takut Jokowi akan makin
dicintai rakyat karena sukses membangun banyak infrastruktur yang megah
dan bermanfaat lewat investasi dana haji tersebut. Bisa jadi juga mereka
yang selalu tidak suka dengan setiap kebijakan Jokowi memang sengaja
ingin membuat nama Jokowi jatuh di mata rakyat. Maka wajarlah jika
mereka yang tidak ingin Jokowi sukses menggunakan dana haji untuk
investasi produktif dan membangun infrastruktur terus menggoreng isu
dana haji ini.
Apalagi kita semua tahu kalau semenjak
Jokowi terpilih sebagai Presiden hingga sekarang, memang masih banyak
yang masih belum menerima kenyataan kalau sudah kalah dalam Pilpres
tahun 2014. Sampai saat ini tidak sedikit lawan politik Jokowi yang
berusaha bersaing dengan Jokowi. Jadi para lawan politik itu pun bisa
jadi tak ingin semakin sulit untuk mengalahkan Jokowi di pilpres 2019
mendatang. Bahkan ada juga yang merasa paling tahu soal penggunaaan dana
haji dan berlagak melarang ini itu kepada Jokowi. Mereka terlihat
seolah memberikan nasehat ini itu kepada Jokowi terkait dana haji.
Padahal karena mereka takut Jokowi berhasil dan terus menorehkan
prestasi dengan membangun infrastruktur.
Entah apa sebenarnya yang jadi alasan dan
tujuan mereka selalu nyinyir ya hanya merekalah yang tahu. Sepertinya
apa saja yang akan dikerjakan Jokowi selalu saja ditentang oleh mereka.
Padahal maksud Jokowi adalah baik dan demi kemanslahatan bangsa dan
Negara.
Kita tentu cukup hafal nama-nama mereka
yang sering menjadi badut politik di media sosial. Sedikit-sedikit
selalu menyalahkan Jokowi tanpa memberi solusi yang baik. Ada banyak
cuitan-cuitan negatif yang berseliweran di media-media sosial dari
mereka-mereka yang tidak suka terhadap kinerja Jokowi dan
kebijakan-kebijakannya. Saya sebenarnya juga bingung, kenapa tidak ada
sedikitpun mereka akan menghargai hasil kerja nyata Jokowi?
Kesimpulannya, Setiap Prestasi yang
ditorehkan oleh Joko Widodo memang sampai saat ini sering dipandang
sebelah mata oleh mereka-mereka yang takut kalah bersaing membangun
negara. Bahkan mereka-mereka yang tidak suka sama kinerja Jokowi apapun
itu tetap akan selalu mengkritik dan mempersalahkan Jokowi meski itu hal
yang baik sekalipun. Sebenarnya wajar selalu ada orang yang nyinyir
terhadap setiap rencana Jokowi khususnya dalam menggunakan dana haji.
Dengan terus nyinyir kepada Jokowi mereka berharap dapat meraih
keuntungan politik.
Maka wajar juga, jika akhirnya sulit
sekali meyakinkan mereka-mereka yang nyinyir karena dari dalam pikiran
sudah tidak suka pada Jokowi. Padahal kinerja Jokowi terbilang baik dan
menorehkan banyak prestasi meski baru 3 tahun menjabat sebagai presiden
Republik Indonesia. Ini mungkin dikarenakan mereka takut nama Jokowi
semakin harum dan sulit dikalahkan pada Pemilu Presiden (Pilpres) tahun
2019 mendatang. Jadi, Sebisa mungkin mereka yang tidak suka Jokowi akan
selalu menilai negatif setiap rencana kebijakan Jokowi.
Mengkritik sebenarnya sah-sah saja
dan diperbolehkan. Kritik yang baik tentunya juga akan berdampak baik
meski kritik itu pedas. Namun kebanyakan kritik yang dilayangkan kepada
Jokowi justru kebanyakan adalah kritik-kritik yang tidak substansial,
politis, dan terkesan membabi-buta. Padahal kan seharusnya kritik itu
membangun dan bukan politis atau karena ada iri hati dan dengki.
Komentar
Posting Komentar