Langsung ke konten utama

Mengafirkan Orang, Bibit Gerakan Terorisme dan Radikalisme

Jakarta - Gerakan radikal dan terorisme sudah menjadi ancaman yang nyata bagi bangsa Indonesia. Bahkan, kelompok-kelompok yang selalu menyuarakan pendirian negara di luar Pancasila sudah terang-terangan menyatakan keinginannya mendirikan khalifah di Indonesia.
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai, mengakui dirinya pernah mendalami apa saja faktor penyebab atau bibit tumbuh dan berkembangnya aksi teror dan radikalisme di dunia.
Menurut para ulama Arab seperti Syeikh Dr Najih Ibrahim dan Syeikh Ali hasan Al Halaby, dijelaskan Ansyaad, setiap gerakan aksi teror dan radikalisme selalu dimulai dengan aksi mengafirkan orang.
"Bahkan sesama umat Muslim pun saling mengafirkan. Biasa disebut paham takfiri, orang lain termasuk Muslim juga kena dikafir-kafirkan," kata Ansyaad Mbai dalam rangkaian kegiatan "Temu Kader Kebangsaan" Indonesia Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (8/5).
Yang kedua, sebagai salah satu faktor yang menyebabkan tumbuh berkembangnya terorisme dan radikalisme, yakni paham ekstrem terhadap ajakan jihad. Di dalam paham tersebut, jihad diartikan perang, siap mati kapan pun dan boleh dilakukan.
Di Indonesia, penanggulangan gerakan terorisme dan radikalisme masih sangat terhambat karena banyak faktor, di antaranya masih adanya kegamangan pemerintah dan penegakan hukum, belum kompaknya ormas moderat, adanya kebingungan dari masyarakat dan partai politik.
Selain itu diingatkan, paham radikal saat ini juga sudah masuk ke dalam pemerintahan dan sistem pendidikan. Kondisi itu juga diperparah dengan adanya para pemburu kekuasaan yang memanfaatkan kelompok radikal sebagai vote getter dan masih berdiam dirinya tokoh-tokoh kebangsaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...