Langsung ke konten utama

Pemerintah Tekan Angka Kemiskinan Turun Jadi 9,5%

Pemerintah Tekan Angka Kemiskinan Turun Jadi 9,5%
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah optimistis untuk mengejar target tingkat kemiskinan menjadi 9,5% sampai 10% atau sesuai dengan target pembangunan ekonomi yang tercatat dalam APBN 2018.

Angka kemiskinan di Indonesia turun menjadi 10,12% atau menjadi 26,58 juta orang per September 2017 dari posisi Maret tahun yang sama sebesar 10,64% atau 27,77 juta orang.

"Saya pikir angka kemarin 10,12% yang dirilis BPS per September adalah modal awal yang bagus untuk kita bisa mencapai tingkat kemiskinan single digit," kata Bambang di Kantornya, Jakarta, Kamis (4/1/2018).


Bambang menyebutkan, pada 2018 ini masih banyak yang harus dikerjakan oleh pemerintah untuk terus menekan tingkat kemiskinan. Upaya yang tetap dilakukan adalah menyalurkan bantuan sosial dengan tepat sasaran terutama terkait program beras sejahtera (rastra), mulai dari waktu, jumlah, dan penerima.

"Jadi semakin kita bisa memperbaiki tepat sasaran tadi, dari semua bantuan pemerintah kpd masyarakat, itu akan mempercepat penurunan laju kemiskinan," tambah dia.

Angka kemiskinan per September 2017 yang mengalami penurunan juga masih berpusat di Indonesia Timur, yakni antara Maluku dan Papua dengan persentase 21,23% dari total jumlah penduduk miskin.

Sedangkan yang terendah di Kalimantan dengan 6,18%, Sumatera sebesar 10,44%, Jawa sebesar 9,38%, Silawesi sebesar 10,93%, dan Bali dan Nusa Tenggara sebesar 14,17%.


Jika dilihat dari jumlah penduduk miskin, Jawa masih mendominasi dengan jumlah 13,94 juta orang dan terendah di Kalimantan dengan jumlah 0,98 juta atau 980.000 orang. Untuk Sumatera berjumlah 5,97 juta orang, Sulawesi berjumlah 10,93 juta orang, Bali Nusa Tenggara berjumlah 2,06 juta orang, dan Maluku-Papua berjumlah 1,52 juta orang.

Bambang menuturkan, upaya pemerintah menekan tingkat kemiskinan di Indonesia Timur yakni mulai dari memperluas akses administrasi bagi masyarakat Papua dan Maluku, lalu penyaluran rastra tepat sasaran, hal itu juga berlaku untuk mengurangi kemiskinan di perkotaan.

"Kemiskinan perkotaan itu kan juga terkait dengan bantuan pemerintah tepat sasaran tadi. Tidak hanya beras, selain beras, ada kesehatan dan pendidikan, itu juga harus diperbaiki tepat sasarannya, plus yang listrik," ungkap dia.


Tidak hanya itu, ke depan juga pemerintah harus terus memperbaiki sistem bantuan pangan non tunai (BNPT) yang disalurkan melalui perbankan. Pasalnya, tantangan bagi pemerintah adalah mendorong 10% masyarakat yang hidupnya di bawah garis kemiskinan.

"10% itu hanya bisa diangkat mendekati atau bahkan melewati garis kemiskinan kalau bantuannya benar-benar sampai ke mereka, oleh karena itu kita perlu terus memperbaiki data, verifikasi, keakurasian, karena hanya dengan itu mereka bisa diangkat," jelas dia.

Dengan upaya yang telah disiapkan pemerintah, Bambang optimistis angka kemiskinan di Indonesia pada tahun 2018 terus mengalami penurunan bahkan sesuai dengan target yang ditetapkan dalam APBN 2018, yakni sebesar 9,5% sampai 10%.

Apalagi, pencairan anggaran dana desa untuk program cash for work atau padat karya cash sudah bisa dilakukan pada bulan ini sebesar 20% dari Rp 60 triliun. Serta, penyaluran rastra juga sudah bisa dilakukan awal tahun ini.

"Jadi dengan capaian 10,12% itu kan lebih rendah, ini momentum bagus untuk mencapai target. Tapi, kalau kita tidak hati-hati ya kita khawatir nanti Maret naik lagi," kata dia.

"Untuk kemiskinan kita atasi dengan lebih banyak perbaikan pelayanan dasar seperti status hukum, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar seperti sanitasi dan air bersih. Itu yang lebih penting, plus yang langsung seperti kartu sehat dan kartu pintar," tutup dia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...