Langsung ke konten utama

KOMITMEN JOKOWI BANGUN DAERAH PERBATASAN TEREALISASI, KERJA NYATA JOKOWI

Image result for komitmen jokowi jalan perbatasan
Sejak resmi menjabat, Presiden Joko Widodo, bertekad, membangun Indonesia dari pinggiran. Maka pembangunan perbatasan pun jadi fokus perhatian. Tapal batas, harus jadi beranda depan negara, bukan lagi halaman belakang yang kumuh. Bahkan, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain. Tidak hanya itu, dengan kian bagusnya infrastruktur sosial dan ekonomi, kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan, perbatasan harus menggeliat, menjadi pusat pertumbuhan baru.
Lalu seperti apa, capaian pembangunan di tapal batas? Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo, menegaskan, sudah banyak yang dilakukan pemerintah di perbatasan.  Terutama  menggenjot pembangunan infrastruktur yang terkait dengan  kebutuhan sosial dasar masyarakat. Banyak yang telah dihasilkan.
“Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu antara lain, sarana pendidikan, baik tingkat dasar, maupun menengah,” kata Hadi.
Pembangunan sarana pendidikan yang telah dikerjakan kaya Hadi, antara lain pembangunan SD di 32 provinsi.  Kemudian pembangunan SMP di 20 lokasi prioritas atau lokpri.  Pembangunan SMA dan SMK di 30 lokpri dan  pembangunan 3 unit sekolah dasar. Distribusi tenaga pendidik juga jadi perhatian serius pemerintah. Pembangunan infrastruktur kebutuhan dasar yang juga terus digenjot, terkait dengan sanitasi dan jaringan air bersih. Untuk jaringan air bersih misalnya, telah dibangun jaringan air bersih di 56 lokpri. Selain itu telah dibangun sarana untuk penyediaan air baku di 21 lokpri. Infrastruktur kesehatan, seperti puskemas juga jadi perhatian utama, yang harus segera dibangun. Telah dibangun puskesmas di 44 lokpri. Tentu, tak hanya puskesmas yang dibangun. Tenaga kesehatannya juga harus diperhatikan.  ” Untuk tenaga kerja ini,  tenaga kesehatan,  distribusinya ada 575 orang untuk 86 puskemas diantara di Saumlaki,” kata Hadi yang juga Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri.
Sementara yang terkait dengan kedaulatan pangan, sektor pertanian yang jadi fokus garapan. Salah satunya lewat program cetak sawah.  Hadi  contohkan  di Kalimantan Barat, telah dicetak sawah  dengan luas 1049 hektar. Dan itu telah menghasilkan produksi kurang lebih 2343 ton. Tidak hanya itu, program cetak sawah juga dilakukan di Papua.  Di Papua itu juga telab pencetakan sawah kurang lebih 2115 hektar dan hasil yang dicapai kurang lebih 6345 ton beras. Masalah lain yang jadi fokus perhatian pemerintah di perbatasan, adalah masalah ketersedian energi. Terkait ketersediaan energi ini telah dilakukan proses pembangunan pembangkit listrik sebanyak 6 unit di 6 lokpri. Kedepan akan dibangun pembangkit  listrik sebanyak 47 unit di 7 lokpri. Dan juga perluasan pembangunan pembangkit  listrik di 120 desa yang ada di tapal batas negara.  Sementara untuk pembangunan perekonomian antara lain pembangunan pasar yaitu untuk pasar yang tipe C dan D ini sudah melebih target. Sedangkan untuk tipe A dan B saat ini sedang proses pembangunannya yang dilakukan oleh Kemendag.
Sementara terkait dengan konektivitas antar daerah,  sampai  saat ini telah ditetapkan 9 tol laut trayek antara lain dari Tanjung Perak sampai Saumlaki. Tol laut yang juga telah ditetapkan adalah trayek Tanjung Perak ke Maumere. Tujuannya, selain untuk konektivitas antar wilayah, juga  untuk mengamankan logistik. Dengan begitu distribusi logistik dan kebutuhan-kebutuhan yang sangat mendesak dan penting bagi daerah bisa dilakukan dengan lancar.
Pembangunan infrastruktur jalan, kata Hadi, progresnya cukup menggembirakan. Ia contohkan, di perbatasan Kalimantan Barat, target panjang jalan yang akan dibangun sepanjang 849,8 km. Kini sudah tembus 742,4  km. Sementara yang belum tembus 107,3 km.  Menurut Hadi,  pembangunan jalan menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sementara di perbatasan Kalimantan Timur, dari target jalan sepanjang 243,6 km,  yang belum tembus tinggal 76,5 km. Progres pembangunan jalan di perbatasan Kalimantan Utara juga cukup menggembirakan. Dari target pembangunan jalan sepanjang  826,7 km,  yang belum tembus, kini tinggal  116,9 km.
“Kalau secara menyeluruh total jalan di Kalimantan adalah 1920,10 km, yang belum tembus 300,7 km,” kata Hadi.
Sementara pembangunan jalan di perbatasan di NTT,  lanjut Hadi, panjang jalan yang ditargetkan dibangun sepanjang 176,2 km. Dari target itu,  yang belum tembus tinggal 25,10 km. Sedangkan di Papua, panjang jalan yang sedang dibangun sepanjang 1098,2 km. Dari target itu yang belum tembus 215,6 km.   Peningkatan bandara udara dan pelabuhan juga terus digenjot. Dari 2015 sampai dengan 2017, sebanyak 36 bandara telah dibangun. Sedangkan untuk pembangunan  pelabuhan atau dermaga, telah dibangun 8 pelabuhan.  Pengadaan kapal perintis,  baik di NTT maupun di Kaltara, juga terus digenjot.  Untuk alokasi anggaran BNPP tahun 2017 sebesar 186 miliar dan kemudian ada set bloking di 2017,  sehingga totalnya menjadi 173.48 triliun.
Sementara terkait  Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN), menurut Hadi, progresnya sangat menggembirakan. Sampai akhir tahun, target pembangunan 7 PLBN sesuai Rencana Strategis 2015, telah direalisasikan. Bahkan 5 PLBN telah diresmikan Presiden dalam kurun waktu 2016-2017. Hal lain yang menggembirakan penerimaan aset telah mencapai  Rp 944 miliar. Ini tentu menjadi tantangan yang harus dijawab oleh kinerja yang lebih baik lagi di tahun depan. Kedepan, pemerintah akan membangun PLBN di 9 lokasi lainnya.  Saat ini BNPP sedang menyusun regulasi dan masterplannya. Diharapkan, pembangunan PLBN di 9 lokasi bisa  direalisasikan pada 2019.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...