Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memutuskan untuk melakukan impor beras sebanyak 500.000 ribu ton. Penyebabnya adalah pasokan beras medium yang langka.
Baca juga: Beras Medium Langka, Ini Penjelasan Kementan
|
Dengan kondisi ini, pemerintah khawatir Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak bisa mengendalikan harga beras ketika terjadi lonjakan bila pasokan tidak ditambah.
"Kita kan ada harga patokan (harga patokan beras). Kalau (harga beras) di atas harga patokan, maka bulog harus menjual (menjual beras agar harga turun). Tapi karena sekarang stoknya kurang, maka harus impor dulu," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla usai menghadiri acara pelantikan DMI di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (12/1/2017).
Dengan adanya tambahan pasokan dari impor sebesar 500.000 ton, diharapkan Bulog memiliki cadangan beras di gudangnya yang dapat dikeluarkan ketika pasokan langka dan harga naik.
Meski ada impor, JK menegaskan petani tidak perlu khawatir beras yang diproduksinya akan jatuh harganya. Karena, bila ada kelebihan pasokan, maka Bulog siap menyerapnya.
"Memang begitu sistemnya. Yakin, kalau produksi banyak pasti dibeli Bulog," sebut dia. (dna/ang)
Komentar
Posting Komentar