Langsung ke konten utama

SAAT SUMPAH PEMUDA, PIMPINAN PERGURUAN TINGGI DAN MAHASISWA SELURUH INDONESIA AKAN DEKLARASI LAWAN RADIKALISME

Jakarta – Sekira 150 ribu orang dijadwalkan mendeklarasikan dirinya untuk melawan radikalisme dan setia terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia pada momentum Sumpah Pemuda yang bertepatan pada 28 Oktober 2017.
Mereka berasal dari ‎pimpinan perguruan tinggi dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Acara yang bertajuk ‘Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme’ ini akan digelar di Lapangan Banteng, Jakarta.
 “Gelaran acara dilakukan dalam bentuk kuliah akbar dan orasi kebangsaan, serta pembacaan deklarasi perguruan tinggi melawan radikalisme. Rencananya akan dilakukan di 350 kabupaten/kota pada 34 propinsi dengan melibatkan 4,5 juta peserta, terdiri dari pimpinan perguruan tinggi dan civitas akademika baik mahasiswa, dosen, serta staf di perguruan tinggi,” kata Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Dr. Maruarar Siahaan dalam keterangan yang diterima Okezone, Kamis 12 Oktober 2017.
Sementara itu, acara deklarasi lawan radikalisme yang dihelat di Lapangan Benteng itu akan diisi sekira 150 ribu orang, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, civitas akademik yang setia kepada Pancasila dan menolak paham radikalisme datang dari berbagai kampus di Indonesia.
“Diharapkan acara ini menjadi spirit bagi kalangan pemuda mahasiswa di perguruan tinggi untuk merevitalisasi kembali nilai-nilai dan semangat Sumpah Pemuda agar dapat kembali diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai modal bersama mewujudkan Indonesia yang aman, adil, makmur dan sejahtera,” ujar wakil dekan III Fakultas Kedokteran UKI Atmajaya Tommy Nugroho Tanumihardja.
‎Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut menghadiri deklarasi lawan radikalisme yang sempat digelar di Bali pada 25-26 September 2017 lalu. Kalai itu, sebanyak tiga ribu civitas akademika dari berbagai kampus di Indonesia hadir dalam acara tersebut.
‎Penutupan acara yang dihadiri Kepala Negara menghasilkan sejumlah rekomendasi dan program tindak lanjut, di antaranya kesepakatan untuk menggelar aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 28 Oktober 2017 nanti.
“Dekarasi tersebut juga sebagai langkah mempertegas sikap perguruan tinggi se-Indonesia bersama civitas akademika di masing-masing kampus untuk melawan radikalisme dan intoleransi, serta menjadi benteng bagi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tutup Atmajaya.
(ulu)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...