Langsung ke konten utama

Humanis dan Tulusnya Presiden Kita

Ketika membaca berita ini, penulis terharu dan kagum pada Bapak Presiden kita. Bagaimana tidak, ternyata beliau memiliki kepedulian yang luar biasa kepada saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik. Ketika melihat video ini, penulis jadi teringat waktu kecil dulu, banyak orang menyayangkan dan mengasihani Dewi Yull yang memiliki anak yang memiliki keterbatasan. Tetapi, di balik itu, beliau begitu tegar dan sangat menyayangi anaknya.
http://showbiz.liputan6.com/read/2871146/putra-ray-sahetapy-pacaran-dengan-penyanyi
Terbukti setelah sekian lama, keuletan Dewi Yull berbuah manis. Anaknya tumbuh menjadi anak yang lumayan tampan (Sorry, kalau sesama pria normal tidak bisa terlalu memuji, nanti dikira titik-titik. Hahaha…). Ternyata anak tersebut sangat mirip dengan ayahnya, sampai Pak Jokowi sendiri mengakuinya.
Saya masih ingat, di masa itu memiliki anak yang berkebutuhan khusus masih tergolong aib. Di tahun 90-an, masyarakat kita memang masih agak terbelakang, karena masih suka main fisik. Eh, apa sekarang masih gitu ya? (*semoga sudah tidak) Saya tidak dapat membayangkan beban yang ditanggung oleh Dewi Yull dan Ray Sahetapy dikarenakan memiliki anak yang berkebutuhan khusus tersebut. Sebagai publik figur, pastinya bebannya lebih berat karena tersorot kamera wartawan dan masuk radar tabloid-tabloid gosip.
Namun, melihat vlog yang diunggah oleh Presiden Jokowi, kita dapat melihat bagaimana buah keuletan dari Dewi Yull tersebut. Surya Sahetapy bertransformasi menjadi pemuda gagah dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Bahkan beliau bercita-cita ingin menjadi staff dari Presiden Jokowi agar dapat berkontribusi bagi kaum difabel di seluruh Indonesia. Luar biasa sekali cita-citanya.
Memang khusus untuk kaum difabel ini rupanya masih menjadi Pekerjaan Rumah bagi bangsa kita, karena seringkali mereka dianggap sebagai beban, bukan aset, bahkan dipandang sebelah mata. Baru di masa kepemimpinan Gubernur Jokowi dan Ahok saja, baru diperbanyak fasilitas-fasilitas untuk kaum difabel. Bahkan trotoar juga ada yang ramah difabel. Sedangkan di Singapura sudah ada sejak lama.
Memang Presiden kita yang satu ini selalu menjadi magnet bagi orang-orang baik di sekitarnya untuk berkarya maksimal dan berkontribusi, karena beliau seperti memancarkan semangat kerja yang tulus bagi negri ini. Bapak Presiden juga sangat perhatian dengan kaum difabel dan tidak memperlakukan mereka dengan cara yang berbeda.
Saya masih ingat di masa-masa sekolah hingga kuliah dulu, kaum difabel ini benar-benar tersingkirkan dan seperti dianaktirikan. Paling maksimal mereka hanya bisa bekerja yang sepele saja dan biasanya dipekerjakan oleh yang masih memiliki hubungan saudara. Hal ini jauh berbeda dengan pengalaman saya ketika berkunjung ke Filipina misalnya. Di sana kaum difabel tidak dianaktirikan dan mereka diperlakukan sama, bahkan ada yang kerja kantoran.
Perhatian Pakde terlihat jelas dalam berita ini. Ternyata atlet PARA kita lebih berprestasi daripada yang normal 🙁Hal ini sangat dilematis, di satu sisi kita bangga, tetapi sekaligus malu, masa yang bisa bersaing hanya kaum difabelnya 🙁
https://sports.okezone.com/read/2017/10/02/43/1786953/indonesia-juara-umum-asean-para-games-jokowi-minta-prestasi-atlet-para-games-lebih-ditingkatkan
Pak Jokowi juga menginginkan agar prestasi atlet PARA ini semakin ditingkatkan. Saya yakin kalau kaum difabel itu adalah kaum pejuang yang tidak mudah menyerah, apalagi kalau diberikan dukungan dari keluarga dan orang di sekitarnya. Terbukti, seperti tokoh difabel internasional yang bernama Nick Vujicic yang menjadi motivator internasional.
Saya pernah menonton videonya saat masih kuliah tentang bagaimana orang tua dari Nick tidak menyerah menghadapi keadaan anaknya, mereka bersikeras untuk membesarkan anaknya secara normal dan tidak mengaborsi ataupun membuang anak tersebut. Hasilnya bisa terlihat sekarang. Luar biasa sekali!
Kembali ke para atlet PARA, kita harus berterima kasih kepada para atlet, karena mereka berhasil menjadi juara umum di PARA ASEAN Games 2017 yang berlangsung di Kuala Lumpur yang diselenggarakan tidak lama setelah ASEAN Games 2017 selesai. Dalam kejuaraan itu, Indonesia berhasil menjadi Juara Umum dengan menyabet 126 medali emas.
http://nasional.kompas.com/read/2017/10/02/09453731/juara-umum-atlet-asean-para-games-diterima-jokowi-di-istana
Bahkan di dalam berita disebutkan bahwa para atlet bangga karena lagu Indonesia Raya terus berkumandang, sampai-sampai panitianya ada yang hapal. Hahaha…
Semoga prestasi dari saudara kita kaum difabel ini dapat melecut semangat dari atlet yang bertubuh normal, agar lebih berprestasi lagi ke depannya, terutama dalam Asian Games 2018 tahun depan!
Ternyata ada angin segar bagi para atlet yang berprestasi nih, rupanya pemerintah sedang serius menggodok kemungkinan mengangkat para atlet peraih emas menjadi PNS. Selengkapnya dapat dibaca di sini. Semoga rencana tersebut dapat semakin memberi suntikan moral bagi para atlet yang akan berlaga di kejuaraan-kejuaraan selanjutnya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...