Langsung ke konten utama

PEMERINTAH PASTIKAN 12 KOTA DI PAPUA JADI PROYEK PERCONTOHAN NASIONAL UNTUK JEMBATAN UDARA

Jakarta– Pemerintah mulai melaksanakan program jembatan udara sejak dua bulan lalu. Sementara, saat ini fokus pemerintah di 12 kota di Provinsi Papua.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa tahun ini program jembatan udara fokus di Papua. Tepatnya di 12 kota-kota terpencil di perbukitan Papua, karena program tersebut sebagai proyek percontohan nasional.
“Saya tidak hafal kota-kotanya. Hanya memang ada 12 kota di Papua yang kita jadikan pilot project untuk program jembatan udara,” ungkapnya usai jadi keynote speaker di Hotel Red Top Jakarta, Selasa (10/10/2017).
Dia menyebutkan, program jembatan udara ini agar industri logistik menjadi lebih baik. “Secara konsep kita memang membuat ini trade follow the flight atau trade follow the ship. Yang mana saudara kita di timur memiliki keterbatasan jangkauan, dapat menikamati pasokan logistik dengan harga yang wajar. Hanya saja yang jadi kendala kita belum bisa mengisi flight atau ship balik ke Jakarta atau Surabaya,” imbuhnya.
Lebih penting dari itu semua, lanjut Budi, dapat menurunkan disparitas antara Jawa dengan Papua. Saat ini, dalam catatan kementerian mamang ada penurunan kira-kira 20 persen sampai 40 persen.
“Tapi saya lebih seneng katakan konservatif 20% saja dan yang pasti bahwasanya kehadiran tol laut dan kembatam udara adalah memastikan dan mengendalikan harga-harga di kejauhan itu tetap stabil,” tambah dia.
Bahkan, masih kata Budi, harga barang-barang utama dapat dijangkau dengan harga yang lebih murah lagi. Memang cost logistik-nya tinggi sekali, khususnya untuk cost transportasinya. Namun, bisa capai 20% sudah bagus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...