Klaim sepihak oleh Donald Trump soal ibu kota Israel menjadi Yerusalem membuat dunia bergejolak. Kecaman datang dari berbagai negara Prancis, Turki, Palestina, hingga Indonesia kompak menentang. Sejak awal rencana tersebut telah ditentang oleh Indonesia melalui Menteri Luar Negeri, dan kini Jokowi telah mengeluarkan pernyataan sikap. Tidak berhenti disana, Jokowi melakukan aksi nyata membela Palestina.
"Saya akan datang langsung ke sidang OKI tersebut," kata Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor, Kamis (7/12/2017). Begitu ucapan Pak Jokowi.
Jokowi menyatakan telah menghubungi para pemimpin negara-negara anggota OKI untuk membahas pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem menjadi ibu kota Israel. Hasilnya, negara-negara OKI sepakat untuk segera bersidang.
"Kurang-lebih tanggal 13 Desember ini. Kita sudah menghubungi hampir semua negara OKI," kata Jokowi.
Lewat koordinasi lintas negara itu pula, dipastikan sidang khusus OKI bakal digelar di Turki. "Di Turki," kata Jokowi.
Selama ini Jokowi memang konsisten memperjuangkan Palestina. Jokowi menegaskan sikap Indonesia dalam isu Palestina. Ia mengatakan, posisi Indonesia tidak pernah berubah.
"Saya dan rakyat Indonesia tetap konsisten dengan rakyat Palestina memperjuangkan haknya," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Kamis (7/12/2017).
"Saya meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," Jokowi berujar.
Sebelumnya Indonesia telah beberapa kali mendukung Palestina. Indonesia telah menampung 1.806 imigran dan mengirimkan bantuan kemanusiaan serta membangun sekolah-sekolah di Myanmar. Selain itu, RI juga memberikan dukungan penuh pada kemerdekaan Palestina dengan membuka Konsulat Kehormatan di Ramallah, dan terus mendorong ASEAN dan PBB mendukung kemerdekaan Palestina.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidato kenegaraannya pada HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di depan sidang bersama DPD dan DPR.
"Indonesia juga mengecam keras pembatasan beribadah di Masjid Al-Aqsa bulan Juli 2017. Diplomasi Indonesia bergerak membela rakyat Palestina, antara lain dengan mengusulkan proteksi internasional di Kompleks Al-Aqsa," ujar Jokowi di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2017.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, sikap Indonesia kepada dunia akan keras jika sudah terkait dengan masalah atau nasib bangsa Palestina.
"Kalau Palestina tertekan, statement kita keras, karena itu kenyataan di sana berdasar dari Dubes kita di Palestina. Itu adalah pelanggaran berat HAM ya kita sampaikan kepada dunia," kata Jokowi di Pondok Pesantren Assunniyyah, Jember, Jawa Timur, Sabtu, 12 Agustus 2017 malam.
"Palestina adalah satu-satunya anggota dari Konferensi Asia Afrika yang belum merdeka. Karena itu, saya kembali menyerukan pentingnya untuk memberikan Palestina kemerdekaan yang sudah seharusnya mereka dapatkan," kata Jokowi.
"Kemerdekaan Palestina sudah dideklarasi sejak tahun 1998. Namun, Palestina belum menjadi anggota PBB dan masalah terkait dengan Israel belum menemukan titik terang," katanya.
Karena itu, Presiden Jokowi merasa Indonesia mempunyai peran penting untuk mempersatukan negara-negara Islam anggota OKI untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Itulah beberapa bukti bahwa Jokowi konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina termasuk pada saat ini. Padahal di negerinya beliau kerap dituduh anti Islam meski jelas-jelas ia dekat dengan ulama-ulama NKRI.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana mengatakan hal yang senada"Sikap ini menunjukkan Indonesia berpihak kepada bangsa yang direbut tanahnya sejak lama yaitu Palestina,"
Disamping itu, imbuh Hikmahanto, Presiden Jokowi juga mengingatkan Trump adanya berbagai resolusi PBB yang meminta agar Israel tidak melakukan pemukiman dan pendudukan di Yerusalem dengan menjadikan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Bahkan Presiden Jokowi tidak hanya mengecam tetapi, tegas dia, melakukan tindakan kongkrit berupa usulan pelaksanaan sidang darurat OKI dan sidang darurat Majelis Umum PBB.
Sementara aksi protes terus terjadi. Aksi protes yang terjadi wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina telah menyebabkan setidaknya 31 orang terluka. Protes berujung kekerasan itu terjadi menyusul langkah kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. adalah, kota suci tersebut dianggap Palestina sebagai ibukota abadinya.
Saya jadi bertanya-tanya, jarak Arab ke Palestina itu dekat kan? Lalu apakah si dia yang enggan pulang itu ikut aksi disana membela Palestina? Masa sih dari Indonesia ke Arab yang sebegitu jauh aja bisa kok dari Arab ke Palestina gak bisa?
Komentar
Posting Komentar