Sebagian kecil rakyat Indonesia menuduh Jokowi anti Islam. Sering kali berteriak-teriak mengatakan Islam dizalimi oleh rezim Jokowi, kriminalisasi ulama, dan sebagainya. Pembaca seword sih pasti tahu kalau itu hanya isu-isu yang sengaja dilemparkan untuk menjatuhkan Jokowi. Padahal Jokowi jelas-jelas muslim yang taat, selain beribadah ia juga bersuara lantang melawan klaim sepihak Amerika soal Yerusalem.
Sebagai seorang pemimpin dari negara muslim terbesar di dunia, Jokowi ditunggu-tunggu kehadirannya oleh para pemimpin lain. Nama besar Jokowi yang sering mendapatkan penghargaan dan dicintai rakyat Indonesia tentu menjadi sorotan dunia. Apa yang hendak dikatakan oleh Presiden rendah hati namun tegas ini?
Jokowi pada sidang KTT OKI di Istanbul Jakarta, menyampaikan enam usulan soal Yerusalem.
Pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral (AS) tersebut. Two state solution merupakan satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina.
Kedua, Presiden Jokowi mengajak semua negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv untuk tidak mengikuti langkah Amerika Serikat memindahkannya ke Yerusalem.
Ketiga, OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara-negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina untuk segera melaksanakannya.
Keempat, Jokowi menyerukan sejumlah negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk meninjau kembali hubungan diplomatik tersebut. Menurut Jokowi, hal itu sesuai dengan sejumlah resolusi OKI sebelumnya.
Kelima, anggota OKI harus mengambil langkah bersama dalam hal meningkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatan kapasitas, dan kerja sama ekonomi terhadap Palestina,
Ke-enam, Presiden Jokowi juga berharap OKI menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina. Hal itu termasuk di Majelis Umum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Jadi dengan tegas sekali Pak Jokowi mengatakan tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mengusulkan Two-state solution.
Efek yang dikhawatirkan akibat pemindahan kedubes Amerika ke Yerusalem salah satunya adalah pemindahan kedutaan besar negara-negara lain ke Yerusalem. Jokowi mengajak agar negara-negara lain tidak mengikuti langkah Amerika.
Sejak dulu Pak Jokowi mendukung kemerdekaan Palestina dan kali ini juga Pak Jokowi konsisten dengan ucapannya. Jokowi mengusulkan agar negara OKI bisa menjadi mengajak negara-negara lain yang belum mengakui kemerdekaan Palestina agar mengakui kemerdekaan negara tersebut.
Pernyataan Pak Jokowi yang paling tegas dan tentu ditakuti oleh Israel dan Amerika adalah ajakan negara-negara OKI untuk meninjau kembali hubungan diplomatik mereka dengan Israel. Ini adalah peringatan yang cukup keras bagi Israel dan Amerika.
Pernyataan dukungan Jokowi terhadap Palestina ternyata mendapat banyak pujian salah satunya dari ustadz Yusuf Mansur.
Melalui akun Instagramnya, @yusufmansurnew, Yusuf Mansur menyoroti salah satu pernyataan dari Jokowi.
Yusuf Mansur menyebut pernyataan itu menarik.
Pernyataan itu terkait dukungan peningkatan dan penguatan ekonomi Palestina.
Yusuf Mansur juga mendoakan semoga Allah memberikan kemenangan dan kemerdekaan untuk Palestina.
Teriring doa pula untuk Jokowi dan rombongan beserta delegasi OKI.
"Ada statement menarik... Dari Presiden kita. Bahwa dukungan juga mencakup dukungan peningkatan dan penguatan ekonomi Palestina. Demen nih. Bismillaah. Semoga misi berhasil. Dan Allah beri kemenangan dan kemerdekaan untuk Palestina. Triring doa u/ Presiden dan rombongan, plus semua delegasi OKI," tulisnya di akun beliau.
Sebelum melakukan pertemuan, Presiden Jokowi melakukan sesi foto bersama dengan seluruh kepala negara anggot OKI. hadir.
Nampak Presiden Jokowi berada di barisan paling depan saat mengikuti sesi foto.
Di samping kirinya, terlihat Sultan Brunei Darussalam Jenderal Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah yang mengenakan setelan jas berwarna hitam.
Kepala negara lain yang berada di deretan paling depan saat sesi foto bersama diantaranya adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Afganistan Ashraf Ghani, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Jordania Abdullah II, Emir Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Komentar
Posting Komentar