Langsung ke konten utama

TERBUKTI ADA “AGENDA SETTING” POLITIK DALAM AKSI 299, WASPADA!!!

Jakarta – Aksi 299 yang akan dilakukan setelah Sholat Jumat terbukti merupakan aksi yang ditunggangi secara politis oleh kelompok tertentu dan mengatasnamakan agama.
Hal tersebut jelas salah jalan dan tidak dibenarkan karena mempolitisasi agama dan juga mempolitisasi sholat Jumat. Bukti konkrit bahwa ada politisasi aksi 299 dimana sudah ada agenda setting disana dengan secara politik ingin melakukan tekanan melalui massa yang berkumpul nantinya. Selain itu juga ada agenda politik dibalik itu  seperti penolakan Perppu Ormas dan Isu PKI yang sudah “diplintir”
25 september tersebar di chat WA ada suatu pertemuan untuk membahas teknis lapangan aksi 299 di Rumah Rakyat di bilangan Tebet Jakarta Selatan. Dalam pertemuan tersebut beberapa elemen hadir dan dipimpin oleh ketua umum presidium alumni 212 Ust.Slamet Ma’arif.
Dalam pertemuan tersebut dibicarakan akan diterima oleh anggota DPR karena memang sudah di “atur” agar dapat diterima oleh DPR. Dengan begitu dapat diketahui juga bahwa ada pihak yang bermain di dpr dengan menunggangi ibadah suci sholat jumat sebagai alat untuk kepentingan politik mereka.
Menanggapi aksi 299, sejumlah tokoh masyarakat seperti ketua Setara InstituteHendardi  dan sekretaris MUI KH. Dr. Noor Ahmad dan Sekjen LPOI KH, Luthfi Tamimi sudah menolak secara gamblang aksi 299 karena ditunggangi secara politik.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk tidak terlibat dalam aksi 299 yang sarat akan kepentingan politik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...