Jakarta – Aktivis Gerakan Pembebasan Papua Barat Benny Wenda menyebar isu ada petisi rahasia yang telah dikirim ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Petisi itu diisukan berisi persetujuan referendum Papua Barat. Benny Wenda diyakini berbohong.
“Itu berita bohong. Tidak banyak kebenaran dalam berita tersebut,” kata Sukamta kepada wartawan, Kamis (28/9/2017).
Menurut anggota Komisi I dari Fraksi PKS itu, tak ada petisi yang disampaikan ke PBB sebagai institusi. Dia juga meragukan soal angka penduduk yang menandatangani petisi itu. Diberitakan ABC Australia, ada 1,8 juta penduduk Papua Barat yang menandatangani petisi referendum tersebut.
“Tidak benar ada petisi yang disampaikan ke PBB sebagai institusi. Penanda tangan petisi 1,8 juta, angka dari mana itu?” kata dia.
“Penduduk asli Papua saja 1,3 juta jiwa. Angka 1,8 juta tidak pernah dicapai di pemilu sekalipun. Ngarang-nya kekencangan,” imbuh Sukamta.
Benny Wenda mengatakan penandatanganan petisi tersebut merupakan ‘tindakan berbahaya’ bagi warga Papua Barat, dengan 57 orang ditangkap karena mendukung petisi tersebut, dan 54 orang disiksa oleh pasukan keamanan Indonesia selama kampanye itu berlangsung. Bagi Sukamta, Benny sedang mengarang berita bohong.
“Ngarang berita bohong adalah ciri khas Benny Wenda dkk dalam menciptakan opini,” tegas Sukamta.
Komentar
Posting Komentar