Langsung ke konten utama

Ironi Negara Besar Yang Terus Dikecilkan

Indonesia merupakan salah satu negara besar yang terlihat kecil di mata dunia. Ungkapan tersebut terkesan satir, karena dengan mudahnya pengaruh asing mengacaukan negara ini. Ironisnya kondisi itu justru diperburuk dengan keberadaan sejumlah kelompok kepentingan yang ingin menghacurkan negara ini. 
Munculnya kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dijadikan momentum lahirnya banyak kelompok kepentingan yang sejatinya tidak ingin Indonesia terlihat besar di mata dunia. 
Kelompok-kelompok ini menamakan diri sebagai apa saja, memberikan keterangan kepada wartawan, dan melakukan pelaporan kepada polisi dan lembaga lainnya, serta menyebarkan isu-isu provokatif melalui media sosial. 
Jauh sebelum muncul kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Ahok, sudah ada kelompok yang menamakan diri Gerakan Lawan Ahok. Tapi kelompok yang terdiri beberapa LSM dan kelompok masyarakat ini, melaporkan Ahok ke polisi untuk kasus dugaan melakukan kekerasan dan memboncengi TNI saat penggusuran warga Kampung Pulo, Jatinegara, tahun 2015. 
Sungguh sangat disayangkan gerakan umat Islam saat dzikir bersama dan sholat Jumat berjamaah di lapangan Monas yang pastinya menggetarkan hati seluruh manusia dipenjuru dunia, tetapi dimanfaatkan oleh segelintir kelompok kepentingan tersebut. Umat Islam harus pintar memilah mana yang benar dan salah. 
Islam itu mudah sahabat, ada dalilnya kerjakan. Jika tidak ada dalilnya maka tinggalkan. Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah 'Aisyah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda "Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara didalam urusan (agama) kami ini yang bukan berasal darinya, maka ia pasti bertolak" (HR. Bukhari dan Muslim)
Umat Islam Indonesia tidak perlu lagi terjebak oleh opini-opini kelompok kepentingan tersebut melalui media sosial. Jika dicermati semua isu meresahkan akhir-akhir ini di media sosial sengaja dimunculkan untuk memecah belah umat Islam Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia. 
Apakah rakyat Indonesia ingin Indonesia hancur karena kepentingan bertopeng agama??  Apakah rakyat Indonesia begitu naif dibodohi oleh negara ataupun kelompok yang ingin menghancurkan Indonesia?? Apakah rakyat Indonesia bisa beragama dengan damai jika Indonesia hancur?? 
Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini yang perlu menjadi renungan seluruh rakyat Indonesia yang hakikatnya ber Ketuhanan Yang Maha Esa.
Oleh: Riyadhul Jannah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...

Heboh Lagi, Anonymous Sebarkan Rekaman Percakapan Firza Husein dan Rizieq Shihab. Simak Transkripnya!

Jakarta -  Sebuah situs kembali menghebohkan jagat pengguna medsos. Kali ini situs Gerilyapolitik.com  membeberkan sebuah transkrip dan rekaman... Gerilyawan menerima video-video terkait perselingkuhan Rizieq Shihab Imam Besar FPI dan Firza Husein, Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana (YSSC). Gerilyawan mengirimkan wawancara dengan Anonymous terkait hal ini Gerpol: Halooo Anonymous: wa’alaikum salam Gerpol: ha-ha-ha Anonymous juga religius? Anonymous: 😊 saya muslim tapi bukan FPI. Saya benci kemunafikan, Patrialis Akbar tinggal nunggu waktu Gerpol: maksudnya, video PA ada? Anonymous: adaa…. Gerpol: Ok nanti saja, terkait video2 Rizieq, mengapa anda membongkarnya? Anonymous: saya benci kemunafikan, apalagi pake daster agama, Rizieq sdah terlewat batas, saat Rizieq serang Ahok, saya tahan diri, masa bodoooo ini politik. Politik taek! Tapi saat Rizieq mau jadi Imam Besar Umat Islam Indonesia, kirim baiat kemana2, ini sudah keterlauan, cukup sudah dia menipu...