Langsung ke konten utama

HARGAI KEARIFAN LOKAL

Oleh : H. Agus
==============

Islam baru masuk ke Indonesia tahun 840 lewat kerajaan PERLAK aceh, sedangkan kerajaan tertua SALAKANAGARA sudah ada sejak tahun 130 Masehi Jauh sebelum Islam masuk ke Nusantara, sudah ada agama-agama yang dipeluk oleh para LELUHUR seperti Sunda Wiwitan, Hindu, Kejawen, Kaharingan yang dianut suku Dayak, dll

Islam adalah agama termuda yang datang belakangan, tapi kenapa Indonesia saat ini bisa menjadi bangsa dengan pemeluk Islam mayoritas?

Sebab, Islamisasi HARGAI KEARIFAN LOKAL. Alasan utama kenapa Islamisasi sukses di Nusantara adalah karena penyebar Islam jaman dulu menghargai kearifan lokal.

Walisongo berbaur dengan rakyat, mempelajari budaya lokal, tari-tarian, nyanyian, puisi, lalu memasukkan unsur islam kedalam budaya tersebut

Penduduk setempat pun dengan senang hati masuk islam karena islam disampaikan melalui KASIH SAYANG, ramah bukan marah, merangkul bukan memukul.. Memuji bukan memaki, mencari persamaan bukan perbedaan, introspeksi bukan merasa suci, persaudaraan bukan mengkafirkan..

BILA DULU MENGKAFIRKAN, SEKARANG TIDAK ADA ISLAM

Bila dulu Islam diajarkan dengan cara mengkafir-kafirkan, mungkin di Indonesia saat ini tidak akan ada Islam. Karena penyebar islam akan diperangi dicincang dimutilasi oleh penduduk lokal.

PEMURTADAN Islam terbesar di tanah air bukan oleh Kristenisasi, tetapi karena Muslim MUAK melihat radikalisme oknum islam yang mudah mengkafirkan mudah menghalalkan darah.

Mbah Gus Dur (alm) dulu pernah berwasiat, "Apabila kita memuliakan manusia, itu artinya kita memuliakan Penciptanya"

Habib Luthfi juga pernah berwasiat, "Jika sulit mencari alasan untuk menghormati pemeluk agama lain, ingat saja bahwa dia adalah manusia ciptaan Allah SWT, sudah cukup.”

Wejangan dua Ulama Besar ini TIDAK MUNGKIN menyesatkan.

Jadi mulailah menghargai kearifan lokal, sebelum islam diperangi oleh penduduk lokal yang muak dikafir-kafirkan..

RAMAH TIDAK MUNGKIN SALAH

#IndonesiaBersatuTolakDiadu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...

Heboh Lagi, Anonymous Sebarkan Rekaman Percakapan Firza Husein dan Rizieq Shihab. Simak Transkripnya!

Jakarta -  Sebuah situs kembali menghebohkan jagat pengguna medsos. Kali ini situs Gerilyapolitik.com  membeberkan sebuah transkrip dan rekaman... Gerilyawan menerima video-video terkait perselingkuhan Rizieq Shihab Imam Besar FPI dan Firza Husein, Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana (YSSC). Gerilyawan mengirimkan wawancara dengan Anonymous terkait hal ini Gerpol: Halooo Anonymous: wa’alaikum salam Gerpol: ha-ha-ha Anonymous juga religius? Anonymous: 😊 saya muslim tapi bukan FPI. Saya benci kemunafikan, Patrialis Akbar tinggal nunggu waktu Gerpol: maksudnya, video PA ada? Anonymous: adaa…. Gerpol: Ok nanti saja, terkait video2 Rizieq, mengapa anda membongkarnya? Anonymous: saya benci kemunafikan, apalagi pake daster agama, Rizieq sdah terlewat batas, saat Rizieq serang Ahok, saya tahan diri, masa bodoooo ini politik. Politik taek! Tapi saat Rizieq mau jadi Imam Besar Umat Islam Indonesia, kirim baiat kemana2, ini sudah keterlauan, cukup sudah dia menipu...