Habib Rizieq Syihab
Menjelang petang puluhan orang berpakaian muslim bernuansa
putih ramai berkumpul di halaman Bandara Internasional Lombok (BIL) NTB.
Sekelompok orang ini merupakan panitia penyelenggara acara Safari Dakwah Spirit
212 yang akan digelar pada 29 Januari 2017 di Kab. Lombok Tengah. Mereka
menunggu rombongan pimpinan GNPF MUI yang direncanakan akan mengisi ceramah
pada kegiatan safari dakwah tersebut. Terutama ingin menyambut kedatangan Imam Besar
FPI, Habib Rizieq Syihab
Namun demikian sekitar pukul 17.30 Wita saat salah astu
penerbangan dengan kode ID 6658 tiba di BIL, ternyata sang Imam Besar tidak
terlihat keluar dari pintu kedatangan. Salah satu pimpinan GNPF MUI yang
terlihat hanya Ustad Zaitun Rasmi.
Saat dikonfirmasi, Ustad Zaitun Rasmi yang merupakan Wakil
Ketua GNPF MUI mengungkapkan bahwa Habib Rizieq Syihab membatalkan tiket
penerbangannya ke Lombok karena pertimbangan keamanan.
Namun sepertinya panitia pelaksana tidak patah arang, mereka
masih berharap sang Imam Besar tetap hadir. Sayangnya hingga pukul 00.00 Wita
saat Ustad Bahtiar Nasir tiba di BIL, sang Imam Besar juga tidak terlihat
kedatangannya.
Informasi bahwa sang Imam Besar batal menghadiri acara
Safari Dakwah Spirit 212 di Kab. Lombok Tengah NTB sudah menyebar ke seluruh
elemen masyarakat di NTB, khususnya melalui medsos.
Situasi ini pun direspon oleh Ketua AUI NTB, Dedy AZ yang
sekaligus sebagai sekretaris panitia bahwa isu ketidakhadiran Habib Rizieq tidak benar. “Oleh sebab itu, kami harap
tidak percaya isu yang beredar,” katanya saat dikonfirmasi Minggu malam (28/01).
Deddy AZ menjelaskan, Habib Rizieq akan tetap hadir dalam
Tabligh Akbar yang diselenggarakan di Praya Kabupaten Lombok Tengah. “Insya
Allah beliau akan tiba di Lombok pagi,” tegasnya.
Keyakinan tersebut sayangnya kembali terpatahkan, karena di penghujung
kegiatan kuliah Shubuh oleh Ustd. Bahtiar Nasir di Masjid Qubbatul Islam Kota
Mataram, Ustd. Zaitun Rasmi menyampaikan salam dari Habib Rieziq Sihab (dikirim
via WA,red) bahwa yang bersangkutan tidak dapat hadir untuk memenuhi undangan
dakwah di Kab. Lombok Tengah dan yang bersangkutan sedang berada Mega Mendung
Prov. Jawa Barat.
Pernyataan tersebut sudah jelas menegaskan bahwa sang Imam
Besar membatalkan agendanya di NTB. Jika factor keamanan menjadi
pertimbangannya, mungkin sejumlah aksi penolakan oleh masyarakat NTB menjadi
penyebab utamanya. Atau sejumlah permasalahan hukum yang menjeratnya membuat
sang Imam Besar lebih berhati-hati untuk memberikan ceramahnya. Wallahu
A'lam Bishawab
Komentar
Posting Komentar