Langsung ke konten utama

Rais Aam Tegaskan Larang Aksi 112

Rais Aam Tegaskan Larang Aksi 112

 
Banten - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin meminta kepada seluruh ulama khususnya di Banten agar menjaga umat dari ajaran atau akidah-akidah yang menyimpang.

Menurutnya, ajaran atau akidah menyimpang, akan mengubah arus cara berfikir dan gerakan yang mengarah ke ekstrim radikal. Baik itu radikal agama maupun radikal sekuler.

Untuk itu, ia meminta para ulama jangan hanya diam di pesantren, tetapi harus bergerak keluar untuk lebih mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Meski begitu, jangan dikonotasikan ulama meninggalkan pesantren. Karena peran di ulama di pesantren tetap penting, untuk mencetak kader atau regenerasi ulama.

"Nahdlatul Ulama itu harus saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi. Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah, Ukhuwah Insaniyah, ditambah satu lagi Ukhuwah Nahdliyyah," kata KH Ma'ruf Amin, saat memaparkan pendapatnya sebagai Keynote Speech  pada Silaturahim dan Dialog Kebangsaan Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren dan Syuriah PCNU se-Banten, di Pesantren An-Nawawi, Tanara, Serang, Rabu (8/2).

Penambahan satu Ukhuwah Nahdliyyah, lanjut dia, jangan sampai ketika seluruh warga NU menjalankan Ukhuwah Islamiyah, Wathoniyyah, dan Insaniyah, justru terpecah-pecah sesama warga atau di internal NU sendiri. Makanya, perlu ditambah Ukhuwah Nahdliyyah.

KH Ma'ruf Amin yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut menambahkan, untuk menjaga negara perlu ada kerjasama yang baik antara ulama dan umara. Agak sulit rasanya menjaga Negara tanpa adanya kesatuan kekuatan antara ulama dan umara tadi.

Ia memuji peran Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang mampu mengendalikan situasi politik nasional beberapa waktu ini, dengan mendekati dan melibatkan para ulama. Kiai Ma’ruf juga mendukung imbauan Kapolda Banten, Brigjen Polisi Listyo Sigit Prabowo agar masyarakat Banten tidak ikut aksi 112.

"Atas nama Rais Aam PBNU, saya instruksikan warga NU tidak turun aksi 112," tegasnya. (Malik Mughni/Zunus)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

KOMITMEN JOKOWI BANGUN DAERAH PERBATASAN TEREALISASI, KERJA NYATA JOKOWI

Sejak resmi menjabat, Presiden Joko Widodo, bertekad, membangun Indonesia dari pinggiran. Maka pembangunan perbatasan pun jadi fokus perhatian. Tapal batas, harus jadi beranda depan negara, bukan lagi halaman belakang yang kumuh. Bahkan, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain. Tidak hanya itu, dengan kian bagusnya infrastruktur sosial dan ekonomi, kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan, perbatasan harus menggeliat, menjadi pusat pertumbuhan baru. Lalu seperti apa, capaian pembangunan di tapal batas? Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo, menegaskan, sudah banyak yang dilakukan pemerintah di perbatasan.  Terutama  menggenjot pembangunan infrastruktur yang terkait dengan  kebutuhan sosial dasar masyarakat. Banyak yang telah dihasilkan. “Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu ...