Masalah yang sedang dialami Pemerintah
Indonesia kali ini melawan Freeport, walau lumayan serius, tapi Jokowi
memang terkesan tenang-tenang saja, seperti karakter beliau yang tidak
suka kegaduhan.
Ancaman Freeport yang akan menyeret
Pemerintah Indonesia ke Arbitrase Internasional, lengkap dengan gertak
sambal nya yaitu akan mem-PHK puluhan ribu pekerja Freeport seolah
melengkapi panasnya perseteruan kedua belah pihak.
Freeport sebagai wakil wajah Amerika di
Indonesia, tercatat sudah berpuluh-puluh tahun mengeruk kekayaan alam
bumi Papua dan mengirimnya ke luar Indonesia. Selama itu pula Pemerintah
Indonesia harus menerima nasib “dikacangin” terus oleh Negara kapitalis
itu dan manggut-manggut saja menuruti semua kemauan mereka.
Namun tampaknya cerita indah Freeport akan
berakhir ditangan seorang Jokowi dan Menteri Jonan yang berkepala batu
dan dengan keras melawan. Kasus Freeport ini sebenarnya rentan untuk
digoreng dan digunakan untuk menyerang Pemerintahan Jokowi.
Disaat-saat seperti inilah, kita warga
Negara Indonesia harus dan wajib menunjukkan rasa patriotisme kita untuk
membela NKRI. Kita harus menunjukkan kepada dunia luar bahwa harga diri
bangsa Indonesia tidak bisa diinjak-injak begitu saja.
Kita harus menunjukkan dukungan moril kita kepada Pemerintah RI agar tetap berjuang melawan penjajah ekonomi.
FPI,MUI,GNPFMUI yang sangat terkenal
sebagai pasukan demo, seharusnya mulai melakukan mobilisasi massa, dan
bersama-sama melakukan demo “Bela Indonesia”.
Para Buzzer yang selama ini sibuk membikin
berita hoax, bisa memulai menyebarkan propaganda-propaganda untuk
menyebarkan semangat perjuangan.
Radio dan Siaran TV bisa memulai mengumandangkan lagu-lagu perjuangan dan bukannya Mars Perindo.
Para Khatib Jumatan juga bisa mulai
melakukan khotbah-khotbah Jumat yang membakar rasa patriotisme kita
untuk membela Negara, daripada menyampaikan khotbah yang lebih miripi
orasi politik.
Mari kita lupakan sejenak soal Ahok, dan
mulai melihat ada hal yang lebih besar dari seorang Ahok, yaitu NKRI.
FPI membutuhkan 7 juta pendemo hanya untuk seorang Ahok, ada jutaan
orang rela berjalan kaki ke Jakarta hanya untuk melengserkan Ahok, dan
apes nya Ahok masih segar bugar dan kembali tampil sebagai Gubernur
walau ditolak sebagian pihak.
Apa FPI dan kawan-kawannya sudah tidak
punya dana lagi, dikarenakan kubu Cikeas sudah keok dalam pertarungan di
DKI dan tidak sudi untuk keluar duit lagi hehehhe.
Daripada sibuk berdemo dan melakukan
kegiatan bela agama yang sebenarnya tidak perlu dibela, FPI dan
kawan-kawannya patut melakukan sesuatu untuk kembali meraih simpati
masyarakat. Saat ini FPI telah hancur menjadi debu, semua momen emas nya
telah lewat. Bayangkan bila FPI bisa menjadi motor untuk melakukan
mobilisasi massa untuk bela Negara, maka akan ada jutaan rakyat
Indonesia yang siap berdiri di belakang FPI.
Bayangkan bila seorang Ahmad Dhani berdiri
diatas mobil komando, lengkap dengan pakaian kebesaran ala Bung Karno,
dan berteriak lantang “Ganyang Amerika”. Mungkin bila Ahmad Dhani
benar-benar melakukan ini, maka dia bisa dengan lancar merebut hati
orang Bekasi, sayangnya sudah telat momennya hehehheh.
Seandainya saja terjadi mobilisasi massa
besar-besaran, saya rasa pihak Freeport pun akan berpikir ulang untuk
bertingkah melawan Pemerintah RI.
Tuhan menciptakan emas dan bukan uang
kertas, selama ini emas dari bumi Papua dibawa ke Amerika dan ditukar
dengan uang kertas dimana bisa jadi uang kertas itu dicetak sendiri oleh
Amerika. Emas dari bumi Papua yang dikeruk selama puluhan tahun itu
seharusnya bisa menjadikan Papua semegah Dubai.
Saya sendiri tidak suka berperang, tapi
kalau Jokowi sms saya dan memberi perintah untuk bela Negara, maka saya
dengan lantang akan menjawab..”Siap,laksanakan!”
NKRI harga mati, Merdeka!
Komentar
Posting Komentar