Langsung ke konten utama

Habib Syech : Jangan Sebar Kebencian Dengan Dalih Agama


Saat ini, saya merasa sangat dan sangat terusik dengan sebagian orang yang mengklaim dirinya paling agamis tapi kelakuannya jauh dari nilai-nilai kesucian agama itu sendiri. Mereka dengan mudahnya melakukan caci maki, mengkafirkan, menuduh orang lain sesat karena tidak sejalan dengan kelompok mereka, bahkan dengan nada ancaman untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan dalih agama. Saya kadang bertanya, apakah mereka sadar apa yang mereka lakukan ???

Mereka tidak sadar jika mereka sendiri adalah perusak dan penista agama tapi malah bangga seolah mereka sudah melakukan sesuai dengan tuntutan agama. Melakukan sesuatu dengan dalih membela agama tapi dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan tuntutan agama, maka hasilnya akan mempermalukan agama itu sendiri !!!

Sebagai contoh, saya pernah melihat video seorang wanita dengan lantang mengatakan “bunuh” si Ahok lalu disambut oleh pendukungnya dengan teriakan takbir ??? Ada juga seorang kakek tua dengan lantang meneriaki hal yang sama dengan hadiah satu miliar ??? Bahkan ada seorang “habib” yang juga “mendoktrin” pengikutnya untuk melakukan hal yang sama terhadap Ahok ??? (Maaf, saya tidak bisa mengupload video keji tersebut dalam tulisan ini).

Astaghfirullah, sambil mengelus dada dan mengambil nafas panjang…..

Itukah ajaran “Islam” menurut versi mereka ???

Pernahkah Rasulullah SAW mengajarkan dan memberikan contoh seperti itu kepada kita umatnya ???
Kadang saya berpikir apakah mereka WARAS ???

Tindakan teror dan kekerasan yang meresahkan masyarakat dan bahkan terkadang berujung hilangnya nyawa, bagaimanapun bentuknya, tidak dapat ditoleransi. Pun bila aksi kejahatan tersebut menggunakan dalih agama sebagai kedok.

Hal tersebut disampaikan Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Habib Syech bin Abdul Qadir As-Segaf, pada acara silaturahim warga di Gedung Bustanul Asyiqin Solo, Jumat (8/7) malam seperti yang dimuat dalam situs resmi Nahdlatul Ulama (NU).

 
“Jangan menyebarkan kebencian dan ketakutan melalui kekerasan dan teror, dengan alasan ingin masuk surga,” ujar Habib Syech.

Sebaliknya, kata Habib Syech, sebagai penganut agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam, kaum Muslim mestinya senantiasa menebarkan kasih sayang dan kedamaian.

“Jadilah umat Nabi Muhammad SAW yang menebarkan kasih sayang, kedamaian dan kebaikan di tengah-tengah umat manusia. Sebagaimana Rasul di Hari Raya menyebarkan kegembiraan dan kebahagiaan di kalangan anak yatim, janda dan kaum dhuafa. Mari di mana pun kita berada bisa menyebarkan kebaikan,” kata beliau.

Mungkin video “curhat” dari seorang lulusan pesantren yang sedang kuliah di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta berikut ini bisa memberikan kita sedikit pencerahan tentang ajaran agama Islam yang ramah, untuk menghargai nyawa orang lain.

Marilah kita memperdalam agama kita sendiri dari Alquran dan Hadits Nabi, bukan dari kelompok radikal yang berkedok agama. Jangan terpengaruh dari “asesoris” pakaian yang dipakai oleh seseorang tapi lihatlah akhlak seseorang tersebut dalam menjalankan perintah agama. Apalah artinya “asesoris” pakaian yang dipakai tapi tingkahnya malah tidak mencerminkan agama Islam yang merupakan rahmat bagi seluruh alam ???

Apakah dengan menggunakan “asesoris” berpakaian sudah menjamin seseorang masuk surga??? Abu Jahal dan abu Lahab juga menggunakan “asesoris” pakaian yang sama 😀 😀

Dalam Islam, mencabut nyawa orang lain adalah merupakan salah satu dosa besar sehingga Islam memberikan perumpamaan, bahwa membunuh seseorang berarti membunuh seluruh umat manusia. Perbuatan ini termasuk perbuatan terkutuk yang akan mendapat peradilan dari Allah di hari kiamat sesuai dengan hadits berikut :

“Kasus yang pertama diadili di hadapan Allah pada hari kiamat ialah masalah darah (pembunuhan)”. Hadits riwayat Bukhari, Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah dan Turmudzi) seperti yang dimuat dalam media ini.

Jadi marilah kita berpikir jernih sebelum melakukan suatu tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kesucian agama itu sendiri. Jangan sampai kita malah mempermalukan agama kita sendiri dengan tindakan yanga kan kita lakukan karena adanya pengaruh hasutan dari kelompok radikal yang berkedok agamis yang sekarang banyak terdapat di sekitar kita.

Akhir kata, mari kita mewaspadai diri dan keluarga kita dari pengaruh hasutan dan doktrin kelompok radikal yang memanfaatkan isu agama demi kepentingan pribadi dan kelompok mereka sendiri.

Wassalam…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...