Langsung ke konten utama

Waspada penyebaran Khilafah di kampus

Jakarta – Kalangan Mahasiswa kini harus waspada terhadap penyebaran konsep Khilafah di kampus – kampus. Seperti kita ketahui konsep Khilafah jelas sekali bertentangan dengan Dasar Negara kita yaitu Pancasila. Oleh sebab itu, generasi muda Indonesia harus secara sadar dapat menolak Khilafah dan tidak terpengaruh dengan segala ajaran Khilafah yang mungkin saja mengandung unsur mengiming-imingi sesuatu yang menguntungkan ataupun segala sesuatu yang mencoba merubah pandangan para mahasiswa.
Hizbut Tahrir Indonesia-HTI  yang menjadi “motor” penyebar konsep Khilafah saat ini semakin masif untuk menjangkau mahasiswa karena dinilai menjadi “obyek” empuk untuk dapat dipengaruhi karena tidak sedikit dari mahasiswa masih mencari jati diri. Oleh karenanya hal tersebut harus dicegah. HTI kini sudah dilarang oleh pemerintah sehingga mereka merambah ke kampus-kampus seperti video yang pernah diunggah tahun 2014 lalu dan kembali diunggah oleh netizen pada 30 juni 2017.  Tindakan mahasiswa ketika itu yang ada divideo jelas tidak tepat karena menunjukan dukungan serta mengajak masyarakat Indonesia untuk mengikuti konsep Khilafah yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Kini, sudah sepatutnya perlu ada penguatan dikampus – kampus dalam rangka menolak Khilafah. Kewaspadaan bersama dan tindakan secara konprehensif menolak khilafah menjadi suatu yang penting dilakukan agar generasi muda Indonesia tidak terkontaminasi oleh pemahaman Khilafah yang tidak sesuai dengan Pancasila. Penguatan tersebut juga sebagai bagian dari menjaga kedaulatan bangsa melalui dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang melarang atau membubarkan HTI dan pemahaman Khilafahnya.
Sementara itu, disisi lain pentingnya peran netizen untuk tika reaktif dalam melakukan posting ulang terhadap isu lama yang tergolong sensitif. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menimbukan reaksi keras dari masyarakat dan berpotensi menciptakan insabilitas sosial. oleh sebab itu jangan terpengaruh untuk melakukan posting ulang di media sosial. Netizen harus dapat memilah mana yang baik ataupun buruk. Hl itu agar terciptanya kondisi yang kondusif ditanah air.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.362 MW Pembangkit dari Proyek 35.000 MW Sudah Beroperasi

Program 35.000 Mega Watt (MW) yang dicanangkan oleh pemerintah terus menunjukkan perkembangan. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listik yang telah beroperasi adalah sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW. "Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi pembangkit listrik PLN maupun Independent Power Producer (IPP)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/3/2018). Baca juga:  Bagaimana Progres 35.000 MW Jokowi? Ini Penjelasan PLN Sejauh ini, sebesar 896 MW dari total 1.362 MW yang beroperasi dihasilkan dari IPP, sementara 466 MW dibangun oleh PT PLN (Persero). Pembangkit yang beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 108 MW. Lebih lanjut, Agung menambahkan saat ini sebany...

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko...

Heboh Lagi, Anonymous Sebarkan Rekaman Percakapan Firza Husein dan Rizieq Shihab. Simak Transkripnya!

Jakarta -  Sebuah situs kembali menghebohkan jagat pengguna medsos. Kali ini situs Gerilyapolitik.com  membeberkan sebuah transkrip dan rekaman... Gerilyawan menerima video-video terkait perselingkuhan Rizieq Shihab Imam Besar FPI dan Firza Husein, Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana (YSSC). Gerilyawan mengirimkan wawancara dengan Anonymous terkait hal ini Gerpol: Halooo Anonymous: wa’alaikum salam Gerpol: ha-ha-ha Anonymous juga religius? Anonymous: 😊 saya muslim tapi bukan FPI. Saya benci kemunafikan, Patrialis Akbar tinggal nunggu waktu Gerpol: maksudnya, video PA ada? Anonymous: adaa…. Gerpol: Ok nanti saja, terkait video2 Rizieq, mengapa anda membongkarnya? Anonymous: saya benci kemunafikan, apalagi pake daster agama, Rizieq sdah terlewat batas, saat Rizieq serang Ahok, saya tahan diri, masa bodoooo ini politik. Politik taek! Tapi saat Rizieq mau jadi Imam Besar Umat Islam Indonesia, kirim baiat kemana2, ini sudah keterlauan, cukup sudah dia menipu...