Langsung ke konten utama

Teroris Berani Beraksi di Masjid, Apa yang Bikin Mereka Nekat?

Teroris Berani Beraksi di Masjid, Apa yang Bikin Mereka Nekat?
Ilustrasi: Masjid Falatehan di Jakarta yang menjadi lokasi serangan teror terhadap aparat.

Jakarta - Beberapa hari belakangan terakhir, aksi terorisme terjadi di beberapa wilayah. Kelompok terorisme ini semakin nekat dengan menyerang aparat polisi secara langsung, bahkan masuk ke markas kepolisian.

"Doktrin jihad versi kelompok teroris ini diyakini jadi alasan mengapa mereka semakin nekat dan berani," ujar Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Dunia Islam (PKTTDI) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Hery Sucipto kepada detikcom, Sabtu (1/7/2017).

Seperti diketahui, dua aksi teroris menyerang aparat polisi di Mapolda Sumatera Utara dan di Masjid Falatehan yang masih berada di dekat komplek Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri. "Ini bukti teroris semakin nekat," imbuh Hery.

Menurut anggota Lembaga Kerjasama dan Hubungan Internasional PP Muhammadiyah ini, bagi kelompok teroris, rukun Islam bukan ada lima seperti yang diyakini umat Islam pada umumnya.

"Teroris menambahkan satu rukun, rukun keenam yakni jihad versi mereka. Jihad mereka ini adalah berperang dan memerangi kelompok atau mereka yang tidak sepaham dengan mereka atau yang mereka anggap sebagai thogut, musuh Islam," jelasnya.

Aparat keamanan seperti polisi, tentara dan pemerintah dicap sebagai thogut yang harus diperangi oleh kelompok teroris. Doktrin tersebut melekat pada setiap anggota kelompok teroris.

"Doktrin jihad versi mereka ini sama dengan yang dianut oleh ISIS, yang menyasar target bukan hanya yang beda agama dan beda golongan, tapi bahkan yang seagama namun beda aliran dengan kelompok teroris," terangnya.

Berbeda dengan kelompok teroris jaringan Al Qaeda yang menargetkan negara Barat sebagai musuhnya. "Kalau ISIS semua yang tak sepaham dengan mereka adalah musuh dan harus diperangi, sekalipun seagama. Apa yang terjadi di Suriah dan Marawi Filipina adalah contoh nyata sesama muslim dibunuh. Bahkan terbaru, teroris yang menyerang anggota Brimob Jumat malam usai salat berjamaah bersama pelaku," paparnya.

Hery yang juga merupakan Juru Bicara Dewan Masjid Indonesia ini mengecam keras aksi teroris yang menyerang aparat keamanan dan ingin mengacaukan situasi kamtibmas Indonesia. Ia juga mendukung penuh upaya Polri dalam penegakan hukum memerangi terorisme di Indonesia.

"Aparat harus lebih waspada dan lebih tegas lagi dalam mengatasi masalah terorisme. Terorisme musuh kita bersama, semua pihak harus bersinergi demi Indonesia yang aman dan damai," pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...