Langsung ke konten utama

Beredar Artikel dan Broadcast Fitnah Terhadap Jokowi Terkait Unsur PKI, Masyarakat Jangan Percaya Berita HOAX

Jakarta – Terdapat sebaran broadcast terkait tuduhan Presiden Joko Widodo sebagai unsur PKI di aplikasi chat Whatsapp yang disertakan artikel pada media online sketsanews.com.
Akan tetapi, tuduhan yang ditujukan dalam artikel tersebut sangatlah tidak berdasar dan merupakan hoax.
Artikel yang merujuk pada laman Sketsanews.com adalah postingan lama (2 Desember 2016) yang disertakan sebagai bahan untuk meyakinkan sebaran di Whatsapp.
Jika dilihat secara seksama artikel tersebut mengatakan bahwa tuduhannya sebagai fakta, namun hal itu hanya merupakan opini belaka.
Hal itu terlihat dari tidak adanya bukti-bukti yang disuguhkan oleh artikel tersebut yang menguatkan tuduhannya tersebut.
Alur tuduhan tersebut sengaja dibuat secara kronologis untuk memberi kesan persuasif agar menggiring pembaca, akan tetapi tidak diperkuat dengan data-data yang valid.
Secara kaidah jurnalistik postingan pemberitaan di sketsanews tersebut tidak memenuhi kriteria sebagai produk jurnalistik, karena tidak menampilkan sumber dari kedua belah pihak.
Lebih lanjut, artikel tersebut bersifat disinformasi dan merupakan salah satu bentuk propaganda negatif yang ditujukan terhadap Presiden Jokowi dan juga PDIP.
Presiden Jokowi sendiri lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961) dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi dan merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuah desa di Boyolali.
Ayah dari Notomiharjo sendiri, atau kakek Jokowi dari pihak ayah, Lamidi Wiryo Miharjo, merupakan Kepala Desa Kragan, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar.
Jadi tudah bahwa Presiden Jokowi adalah keturunan atau PKI dan juga keturunan Tionghoa adalah tidak benar.
Dalam buku Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi, Kisah Perempuan Pengajar Kesederhanaan yang terbit tahun 2014 lalu, dapat diketahui secara lebih jelas silsilah keluarga dari Presiden ke-7 tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

KOMITMEN JOKOWI BANGUN DAERAH PERBATASAN TEREALISASI, KERJA NYATA JOKOWI

Sejak resmi menjabat, Presiden Joko Widodo, bertekad, membangun Indonesia dari pinggiran. Maka pembangunan perbatasan pun jadi fokus perhatian. Tapal batas, harus jadi beranda depan negara, bukan lagi halaman belakang yang kumuh. Bahkan, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain. Tidak hanya itu, dengan kian bagusnya infrastruktur sosial dan ekonomi, kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan, perbatasan harus menggeliat, menjadi pusat pertumbuhan baru. Lalu seperti apa, capaian pembangunan di tapal batas? Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo, menegaskan, sudah banyak yang dilakukan pemerintah di perbatasan.  Terutama  menggenjot pembangunan infrastruktur yang terkait dengan  kebutuhan sosial dasar masyarakat. Banyak yang telah dihasilkan. “Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu ...