Langsung ke konten utama

Gubernur NTB instruksikan deteksi dini gerakan radikalisme

Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi menginstruksikan peningkatan deteksi dini terhadap gerakan radikalisme keagamaan di wilayah setempat.

"Gubernur meminta dilakukan penguatan deteksi dini gerakan radikalisme dalam rapat koordinasi dengan Kominda," kata Kabag Humas dan Protokol Setda NTB Tri Budiprayitno di Mataram rapat terbatas Pemprov NTB bersama Kominda dan jajaran Apkam NTB .

Hadir dalam rapat koordinasi itu, pimpinan Badan Intelijen Negara (BIN) di NTB, pimpinan intelijen kejaksaan, kepolisian dan satuan TNI.

Turut hadir, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Keagamaan H Usman, dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB H Lalu Syafi`i, serta pejabat instansi terkait seperti Dinas Kesehatan.

Rapat tersebut digelar guna membahas upaya identifikasi terhadap gerakan radikalisme keagamaan yang ditengarai mulai berkembang di wilayah NTB.

Tri mengatakan, Gubernur NTB tidak menghendaki gerakan radikalisme itu terus berkembang hingga pada akhirnya menimbulkan berbagai hal yang tidak diinginkan.

Karena itu, gubernur menginstruksikan perkuatan peran deteksi dini terhadap gerakan radikalisme itu.

"Operasi justisia, misalnya, perlu ditingkatkan, termasuk kegiatan siskamling (sistem keamanan lingkungan) yang harus terus digalakkan. Pada intinya, perlu dilakukan berbagai upaya yang mengarah kepada responsibilitas lingkungan yang bertujuan menciptakan keselarasan dalam hidup bermasyarakat," ujarnya.

Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah konkrit di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lembaga pendidikan keagamaan, meskipun ada lembaga pendidikan keagamaan yang belum terdaftar di Kementerian Agama.

Salah satu upaya nyata yang perlu ditempuh yakni kunjungan silaturahmi ke lokasi yang ditengarai rentan berkembang gerakan radikalisme tersebut.

Gubernur NTB itu pun bersedia mengunjungi lokasi-lokasi tersebut sebagai momentum silaturahmi sekaligus wujud nyata kepedulian terhadap semua komponen masyarakat.

"Silaturahmi itu penting, agar tidak ada komponen masyarakat mana pun yang merasa tidak mendapat perhatian dari pimpinan bangsa, negara, dan daerah. Jika memungkinkan pemerintah perlu mengintervensi," ujarnya.

Salah satu bentuk intervensi pemerintah, yakni bantuan guru atau pendidik di lembaga pendidikan tersebut.

Selain itu, dalam rapat dengan Kominda itu, Gubernur NTB juga meminta pembenahan sistem pengawasan terhadap gerakan radikalisme apa pun.

"Tentu aparat keamanan tetap mengawasi semua pintu masuk yang dapat digunakan oleh gerakan radikalimse itu, dan perlu ada tindakan represif jika memungkinkan," ujar Tri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

KOMITMEN JOKOWI BANGUN DAERAH PERBATASAN TEREALISASI, KERJA NYATA JOKOWI

Sejak resmi menjabat, Presiden Joko Widodo, bertekad, membangun Indonesia dari pinggiran. Maka pembangunan perbatasan pun jadi fokus perhatian. Tapal batas, harus jadi beranda depan negara, bukan lagi halaman belakang yang kumuh. Bahkan, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain. Tidak hanya itu, dengan kian bagusnya infrastruktur sosial dan ekonomi, kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan, perbatasan harus menggeliat, menjadi pusat pertumbuhan baru. Lalu seperti apa, capaian pembangunan di tapal batas? Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo, menegaskan, sudah banyak yang dilakukan pemerintah di perbatasan.  Terutama  menggenjot pembangunan infrastruktur yang terkait dengan  kebutuhan sosial dasar masyarakat. Banyak yang telah dihasilkan. “Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu ...