![]() |
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes
Argo Yuwono membantah akan pemilik domain situs
www.baladacintarizieq.com berada di Indonesia dan bernama Irfan Miftach
yang memiliki alamat di Jalan Seno Raya, Pejaten Timur, Jakasrta
Selatan. Argo mengatakan bahwa sejauh ini polisi pun masih mencari
keberadaan penyebar situs tersebut.
Orang-orang kaum bumi datar yang
mengatasnamakan Muslim Cyber Army pun ternyata menggunakan nama tersebut
tanpa seizin ketua Muslim Cyber Army. Muslim Cyber Army sempat
melakukan klarifikasi bahwa mereka tidak tertarik kepada dunia politik
yang kotor.
Damar Juniarto selaku Kooridnator Regional
Southeast Asia Freedom of Expression Network pun mengatakan kebanyakan
pelaku persekusi di medsos yang mengatasnamakan diri sebagai kelompok
MCA, bukanlah kelompok yang pernah menyentuh politik di Indonesia.
“Perlu disampaikan ini bukan Muslim Cyber
Army yang benar ya. Memang ada kelompok yang benar tapi mereka tidak
pernah menyentuh politik Indonesia,” ujar Damar usai diskusi di Cikini,
Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2017).
Dari analisis yang dilakukan oleh SAFE
Net, kelompok yang ‘mengaku’ dirinya sebagai MCA merupakan kelompok yang
memelopori tindakan persekusi di Indonesia. Jadi, dengan hal ini, pihak
kepolisian dan SAFE Net BENAR dalam statement mereka bahwa MCA tidak pernah menyentuh politik Indonesia.
Bahkan kaum bumi datar mengatakan penyebar
situs bernama Irfan Miftach ini, tinggal di Indonesia, Pejaten, daerah
teman Ahok? Rasa-rasanya, bukan raisa-raisanya, isu semacam ini
sudah menjadi isu yang kelewatan. Mereka bahkan berani mengunggah
(upload) foto Irfan Miftach, padahal seluruhnya adalah HOAX.
“Tidak benar itu (berada di Pejaten),” ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/6/2017).
Meskipun demikian, Argo membuka peluang
dan ingin melibatkan masyarakat untuk membantu pihak kepolisian
menyelidiki penyebar situs baladacintarizieq ini. Polisi membuka
kesempatan untuk masukan dari masyarakat. Argo Yuwono pun membantah hoax
yang tersebar selama ini.
Kasihan sekali orang-orang tak bersalah
dijadikan kambing hitam. Ingatkah kalian dengan Steven yang sampai
sekarang masih menjadi misteri penghinaan gubernur NTB? Entah mengapa,
isu-isu etnis dan ras semacam ini sangat laku diberikan kepada para kaum
bumi datar yang sumbunya pendek.
Isu SARA menjadi isu yang sangat laku,
karena para kaum bumi datar, khususnya kaum radikal, merasa dapat
melakukan ejakulasi dengan menghina orang-orang yang tidak bersalah,
yang belum tentu eksis di dunia nyata. Melihat dari ciri-ciri wajahnya,
kita tahu bahwa IM ini adalah orang bermata sipit dan kulit putih.
Jikalau memang benar, dimanakah kasus-kasus semacam ini sekarang?
Apakah sesederhana Steven minta maaf
karena makian yang kasar? Rasa-rasanya, melihat karakter dari para
laskar togel, mereka tidak mudah memaafkan seseorang. Lihat saja Ahok
yang tidak ada niat menista agama, lalu sudah meminta maaf, namun masih
ingin digantung.
Tidak dapat dibayangkan oleh saya jika
memang Steven benar-benar ada, apa yang terjadi pada dirinya. Lagi-lagi
hal ini mengindikasikan bahwa kasus itu, seharusnya tidak ada. Maka sama
halnya dengan kasus penyebar situs ‘baladacintarizieq’ yang sekarang
sudah di-ban.
Mungkin saja hal ini direkayasa, agar
memperkeruh suasana, dan membuat kesenjangan suku dan ras semakin besar.
Siapa yang mereka-rekakan hal yang jahat ini? Dapatkah para pembaca
Seword menebak siapa dalang yang menciptakan ‘hoax’ semacam ini?
Siapakah ‘Bapak dari Segala Pendusta’ di balik semua hoax ini?
Bantahan polisi yang cepat, memang
seharusnya dilakukan. Jangan sampai orang-orang yang tidak bersalah,
menjadi objek fitnahan para kaum sumbu pendek dan bumi datar penyebar
hoax. Jangan sampai dengan hoax ‘tertangkapnya penyebar situs
baladacintarizieq’, justru menjadi bumerang bagi penyebar hoax tersebut.
Hidup ini singkat, jangan gunakan hidup yang sementara ini, menyebarkan
hoax.
Karena bohong itu dosa. Hoax itu dosa,
jika dosa maka masuk neraka. Sorga dan neraka tentu bukan dilihat dari
pemimpin yang kita pilih, namun konsep sorga dan neraka lebih cenderung
dipengaruhi oleh apa yang kita lakukan di dunia ini. Jika kita adalah
manusia yang memiliki agama, tentu kita harus sadar, bahwa agama yang
kita anut harus membawa perubahan bagi diri kita.
Rasanya konsep ketuhanan harus
diperlihatkan dengan cara-cara yang manusiawi. Polisi harus menangkap
penyebar berita hoax. Jangan sampai orang-orang yang tidak bersalah,
menjadi korban hoax yang diviralkan oleh kaum garis keras.
Betul kan yang saya katakan?
Jika pembaca ingin melihat dan menikmati buah pemikiran saya yang lainnya, silakan klik link berikut:
https://seword.com/author/hans-sebastian/
http://nasional.kompas.com/read/2017/06/04/23030041/.muslim.cyber.army.yang.asli.tak.pernah.campuri.politik.indonesia.
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/06/12/17561731/polisi.bantah.pemilik.situs.baladacintarizieq.com.ada.di.pejaten
Komentar
Posting Komentar