“Shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”, kalimat ini sudah sering terdengar, bahkan pernah dipajang begitu besar dan jelas di berbagai tempat. Tapi apakah otomatis orang-orang yang melakukan gerakan shalat langsung terbebas dari perbuatan keji dan mungkar itu?, atau tidak melakukan tindakan biadab?. Bagaimana dengan pelaku penusukan dua orang anggota Brimob itu?, setelah shalat langsung melakukan perbuatan biadab?. Kemungkinan besar si Pelaku penusukan itu menyerap ajaran-ajaran agama kebencian yang selama ini menguasai mimbar-mimbar. Bahkan tidak menutup kemungkinan beberapa waktu lalu kampanye kebencian atas nama agama makin membuat otaknya subur dan memasuki alam bawah sadarnya, dan begitu mudah terpicu. Lalu siapa yang bertanggungjawab atas kejadian ini?, Si orator fentung itu?, atau para penyelenggara Demo? atau si Ahli kristologi dari negeri goyang?, atau si mualaf yang langsung dikarbitkan menjadi ustad? atau si penjual sepre...