Langsung ke konten utama

Tim Medsos Kandidat Harus Bisa Menjaga NKRI

Tim Redaksi Media Sosial (Medsos) masing-masing kandidat Pilkada yang digelar serentak 27 Juni 2018 mendatang harus kuat menahan godaan. Tim sukses harus memikirkan kepentingan nasional ketimbang hanya memenangkan kandidat.
Hal itulah yang disampaikan pengamat media sosial dari Komunikonten (Institut Media Sosial dan Diplomasi), Hariqo Wibawa Satria. Pendapat itu disampaikan dalam diskusi bertajuk “Peran Jurnalis dan Warganet Mencegah Kampanye Hitam dan Politisasi SARA di Pilkada Serentak 2018 guna Menjaga Persatuan NKRI” di kantor Trenzing, Jalan Guntur No. 9, Kota Bogor, kemarin. Dalam diskusi itu juga dihadiri pembicara Gebril Daulay (tenaga ahli KPU RI), Yophiandi Kurniawan (praktisi media), dan Ridwan Budiman (pegiat literasi media).
Menurutnya, konten fitnah maupun hoax atau bohong lahir dari pikiran pendek. “Karenanya mari jaga rapat redaksi tim media sosial dari godaan setan yang terkutuk,” kata Hariqo Wibawa Satria.
Hariqo juga mengimbau agar setiap konten yang diproduksi oleh tim sukses diberikan identitas atau kode tertentu, sehingga masyarakat dapat menilai, media sosial mana yang paling inovatif dan kreatif dalam mengkampanyekan kandidatnya di Pilkada serentak 2018.
“Para kandidat harus sadar bahwa konten fitnah, hoax yang dilakukan tim medianya tidak akan memenangkan dirinya. Kampanye hitam bukan saja mendekatkan pelakunya ke neraka, tapi juga bisa berujung penjara,” ujar Hariqo.
Hariqo menambahkan, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada Serentak tahun ini. Semua kandidat tentunya memiliki tim media. Oleh karena itu, jangan sampai ada konten yang merusak keutuhan NKRI.
“Setiap tim media sosial kandidat dalam Pilkada Serentak 2018 harus berkompetisi memenangkan kandidatnya, itu pasti. Namun tim media sosial kandidat juga harus berkolaborasi menjaga keutuhan NKRI dengan melawan kampanye hitam dan politisasi SARA, tidak hanya saat Pilkada namun sampai kapanpun,” tegasnya.
“Pilkada serentak lebih dari sekadar ujian berdemokrasi, namun juga ujian dalam berbangsa dan bernegara,” tambah Hariqo yang juga sebagai Direktur Eksekutif komunikonten ini.
Sementara itu, Yophiandi mengatakan, pembuat konten media sosial saat ini banyak yang kreatif. Karenanya optimalkan potensi positif dan kreatif anak muda, bukan dengan menjerumuskan mereka dengan melakukan kampanye hitam.
“Setidaknya ada tiga karakteristik orang Indonesia terkait media dan informasi. Pertama, kurang mencerna informasi. Kedua, kurang berpendidikan tapi cepat menelan informasi. Ketiga, berpendidikan namun kurang mencerna informasi,” paparnya.
Ridwan menyebutkan, pemilih pemula pada Pilkada serentak 2018 nanti kurang lebih 10,6 juta dari total 160 juta DPT secara keseluruhan di 171 daerah yang menyelenggarakan. Mereka punya kemungkinan besar menjadi korban hoax. Terlebih, jika konten hoax tersebut disebarkan oleh orang terdekatnya, baik itu orangtua, kakak, adik, teman, bahkan pacarnya.
“10,6 juta itu adalah generasi masa depan Indonesia, konten-konten yang diproduksi saat Pilkada Serentak 2018 harus mampu membuat mereka terdidik dan bangga jadi orang Indonesia,” tegas Ridwan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

TREN TERBARU KAUM INTOLERAN, HOAX MENJADI SARANA DAKWAH

Sungguh sekarang ini benar salah sulit dibedakan. Berita aktual dan hoax campur aduk menjadi satu. Yang terbaru adalah kasus orang yang katanya pendukung Ahok yang dikeroyok 10 orang anggota FPI. Katanya orang ini adalah kader PDIP. Ahok sendiri kemudian menjenguk orang tersebut di rumah sakit. Tapi ada juga berita yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah seorang tukang ojek dan muslim yang taat. Tapi Novel bukan habib pencipta Fitsa Hats malah mengatakan bahwa itu hanyalah perkelahian satu lawan satu saja bukan pengeroyokan. Saat terbukti ada saksi mata kemudian FPI ngeles dan membantah bahwa pemukulan itu dilakukan oleh oknum yang bukan anggotanya. Anehnya, kemudian beredar foto si korban yang ternyata justru mendukung FPI dan anti Ahok. Dia upload foto sedang membawa pedang untuk mendukung Bibib dan melawan Ahok. Edannya lagi kemudian beredar foto tentang anggota FPI yang berdarah-darah yang katanya adalah orang yang terlibat dalam perkelahian itu. Tapi tern...