Langsung ke konten utama

Himbauan MUI NTB Untuk Tidak Memanfaatkan Masjid Dalam Politik Praktis


Mataram, – Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak (Pilkada) Nusa Tenggara Barat 2018, MUI NTB menghimbau kepada seluruh umat islam untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah walaupun berbeda pilihan politik. Selain itu tidak menggunakan masjid dan mushola sebagai tempat kegiatan kampanye Pilkada.

Himbauan tersebut disampaikan melalui surat himbauan MUI NTB dengan No. B-20/MUI-NTB/II/2018 yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI NTB, Prof H Saiful Muslim MM dan Sekretaris Umum MUI NTB, Drs H Anang Zainuddin.

Dalam pesan singkatnya kepada media ini, Prof Saiful Muslim mengingatkan kepada umat muslim di NTB tentang fungsi masjid sebagai tempat ibadah sehingga pemanfaatannya juga harus bernilai ibadah. “Masjid adalah rumah Allah maka dari itu kesucian dan netralitas masjid harus tetap dijaga”.

Secara lengkap isi dari surat himbauan tersebut mencakup himbauan kepada umat islam untuk tetap memlelihara kerukunan dan menjaga ukhuwah Islamiyah walaupun berbeda pilihan politik maupun pasangan calon gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota.

Kemudian tidak menggunakan masjid dan musholla sebagai tempat kegiatan kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) seperti pengumpulan dan mobilisasi massa untuk mendukung paslon tertentu. Lalu tidak memasang segala macam atribut kampanye yang dipasang di lingkungan masjid/musholla.

Dan terakhir tetap memelihara kesucian dan netralitas masjid dan musholla sebagai tempat ibadah dan tempat pembinaan umat Islam. **

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

KOMITMEN JOKOWI BANGUN DAERAH PERBATASAN TEREALISASI, KERJA NYATA JOKOWI

Sejak resmi menjabat, Presiden Joko Widodo, bertekad, membangun Indonesia dari pinggiran. Maka pembangunan perbatasan pun jadi fokus perhatian. Tapal batas, harus jadi beranda depan negara, bukan lagi halaman belakang yang kumuh. Bahkan, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain. Tidak hanya itu, dengan kian bagusnya infrastruktur sosial dan ekonomi, kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan, perbatasan harus menggeliat, menjadi pusat pertumbuhan baru. Lalu seperti apa, capaian pembangunan di tapal batas? Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo, menegaskan, sudah banyak yang dilakukan pemerintah di perbatasan.  Terutama  menggenjot pembangunan infrastruktur yang terkait dengan  kebutuhan sosial dasar masyarakat. Banyak yang telah dihasilkan. “Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu ...