Zaadit tidak memberikan contoh sikap demokrasi yang baik dengan memaksa memberikan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo pada kunjungannya menghadiri Dies Natalis UI ke 68. Hal tersebut sangat tidak pantas dilakukan karena Presiden Joko Widodo datang sebagai tamu yang diundang secara resmi.
Tentunya hal tersebut mencoreng nama baik Universitas Indonesia dengan sikap yang tidak beretika.
Jika Ketua BEM UI merasa perlu menyampaikan pandangan dan kritik, seharusnya Zaadit dapat mengajukan pertemuan khusus dengan Presiden yang bersifat dialogis, bukan justru melakukan aksi koboi yang tidak memberikan manfaat bagi almamater maupun kepada bangsa.
Memang sangat disayangkan karena sikap Zaadit tersebut diketahui bukanlah keinginan secara moral namun telah ditunggangi secara politik karena saat ini Zaadit telah menjadi kader partai keadilan sejahtera yang seperti masyarakat ketahui merupkan partai oposisi dari pemerintahan Jokowi.
Oleh sebab itu masyarakat dan generasi penerus bangsa jangan sampai meniru sikap tidak terpuji zaadit tersebut karena tidak mencerminkan kaum intelektual bangsa Indonesia karena hal itu merupakan tindakan yang memalukan generasi muda Indonesia yang terkenal memiliki intelektual tinggi dan etika yang baik.
Komentar
Posting Komentar