Langsung ke konten utama

KETUA BEM UI MENJADI BUDAK PKS, MAKANYA MELAKUKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TERHADAP PRESIDEN JOKOWI


Masyarakat dipertontonkan dengan sikap tidak terpuji seorang intelektual yaitu Ketua Bem UI, Zaadit Taqwa. Zaadit yang diketahui menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera-PKS telah memberikan contoh buruk bagi generasi penerus bangsa.
Zaadit tidak memberikan contoh sikap demokrasi yang baik dengan memaksa memberikan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo pada kunjungannya menghadiri Dies Natalis UI ke 68. Hal tersebut sangat tidak pantas dilakukan karena Presiden Joko Widodo datang sebagai tamu yang diundang secara resmi.
Tentunya hal tersebut mencoreng nama baik Universitas Indonesia dengan sikap yang tidak beretika.
Jika Ketua BEM UI merasa perlu menyampaikan pandangan dan kritik, seharusnya Zaadit dapat mengajukan pertemuan khusus dengan Presiden yang bersifat dialogis, bukan justru melakukan aksi koboi yang tidak memberikan manfaat bagi almamater maupun kepada bangsa.
Memang sangat disayangkan karena sikap Zaadit tersebut diketahui bukanlah keinginan secara moral namun telah ditunggangi secara politik karena saat ini Zaadit telah menjadi kader partai keadilan sejahtera yang seperti masyarakat ketahui merupkan partai oposisi dari pemerintahan Jokowi.
Oleh sebab itu masyarakat dan generasi penerus bangsa jangan sampai meniru sikap tidak terpuji zaadit tersebut karena tidak mencerminkan kaum intelektual bangsa Indonesia karena hal itu merupakan tindakan yang memalukan generasi muda Indonesia yang terkenal memiliki intelektual tinggi dan etika yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313 dan Tamasya Al-Maidah

KH Said Aqil Siroj menegaskan 14 Organisasi Islam yang tergabung dalam LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) melarang anggotanya ikut Aksi 313 di Istiqlal pada hari Jumat 31 Maret 2017. Alasan utama adalah NU sebagai Garda Terdepan Indonesia memandang aksi 313 sarat dengan kepentingan politik semata, hal ini berbahaya bagi Ukhuwah Wathoniyah (Kerukunan Berbangsa), bukan semata Aksi yang urgent dan penting untuk dilakukan. Secara tegas KH Said mengatakan bahwa urusan Pilkada ini tidak perlu bawa-bawa Agama, karena rentetan akan sangat panjang dan rawan ditunggangi kepentingan yang merugikan bagi Kebangsaan. “Jika Aksi ini membawa Allah berkampanye, apa yang akan terjadi jika ternyata yang mengatasnamakan Allah tadi kalah? Atau menang tapi akhirnya tidak amanah?” Hal ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, oleh sebab itu secara tegas NU dan 13 Organisasi yang tergabung dalam LPOI secara tegas menolak Aksi 313. Selain menolak Aksi 313, Kiai Said juga menolak s...

Fenomena Kaum SCBD (Sesapian-Cingkrangan-Bumi Datar)

By Apriadi Rizal Jadi gini, SCBD yang ini bukanlah Sudirman Central Business District yaitu kawasan terkenal dan mewah ditengah jantung ibukota. SCBD disini adalah mereka yang sangat mengharubirukan dunia Indonesia. Mereka adalah kaum yang selalu komen nyinyir kepada pemerintah yang sedang sibuk membangun negeri.  Mereka jugalah yang setiap hari membuat keonaran dengan alasan agama. You know lah! Cikidap, cikidap youw. (Habis goyang dengan lagu hip-hop) Jujur saya sendiri kurang tahu jelasnya mengenai sejarah tentang frase sesapian, cingkrangan, dan kaum bumi datar. Kapan mulai malang melintang didunia permediaan Indonesia. Kalau ada pembaca atau penulis lain yang bisa merangkumnya, akan sangat keren sekali. Karena akan menjadi salah satu bacaan yang sangat berguna bagi sejarah bangsa ini. Kenapa berguna? Pastinya menjadi rujukan kepada siapa saja manusia yang ingin maju. Rujukan untuk apa? Pastinya rujukan u...

KOMITMEN JOKOWI BANGUN DAERAH PERBATASAN TEREALISASI, KERJA NYATA JOKOWI

Sejak resmi menjabat, Presiden Joko Widodo, bertekad, membangun Indonesia dari pinggiran. Maka pembangunan perbatasan pun jadi fokus perhatian. Tapal batas, harus jadi beranda depan negara, bukan lagi halaman belakang yang kumuh. Bahkan, wajah perbatasan harus lebih ‘cantik’ dan ‘kinclong’ dari perbatasan negara lain. Tidak hanya itu, dengan kian bagusnya infrastruktur sosial dan ekonomi, kehidupan warga di tapal batas bisa lebih baik lagi. Bahkan, perbatasan harus menggeliat, menjadi pusat pertumbuhan baru. Lalu seperti apa, capaian pembangunan di tapal batas? Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Hadi Prabowo, menegaskan, sudah banyak yang dilakukan pemerintah di perbatasan.  Terutama  menggenjot pembangunan infrastruktur yang terkait dengan  kebutuhan sosial dasar masyarakat. Banyak yang telah dihasilkan. “Kebutuan sosial dasar masyarakat di wilayah tapal batas negara, memang jadi fokus perhatian pemerintah. Pemenuhan kebutuhan dasar itu ...