Langsung ke konten utama

Pasang Surut Faham Kebangsaan

Image result for paham kebangsaan
Paham kebangsaan merupakan keterkaitan hubungan antara faham agama dan kebangsaan di sebuah negara. Faham ini akan mengalami pasang dan surut tergantung bagaimana rakyat atau umat di negara itu bisa menjaganya dengan baik.
"Jika kita sebagai rakyat bisa menjaga dengan baik, maka ia akan mengalami masa pasang. Sebaliknya, jika rakyat Indonesia tidak menjaganya dengan baik, maka faham agama dan kebangsaan yang kita miliki akan tergerogoti oleh paham dan ideologi lain yang akhir-akhir ini sedang berkeliaran di negara kita," tegas Ketua PBNU, Robikin Emhas, dalam rilisnya, Sabtu (4/2/2018).
Dalam rangka menjaga dan merawat paham agama dan kebangsaan itu. Dirinya mengajak agar kita sebagai stakeholder bangsa dan negara, khususnya warga NU untuk senantiasa merawat dan mengembangkan Islam moderat, (Islam Nusantara) dalam negara bangsa, NKRI yang kita cintai ini. 
"Jangan diganggu oleh faham-fahan radikal, baik dari ideologi berhaluan kiri atau pun kanan," tegasnya.

Sebab, tambahnya lagi, faham agama dan kebangsaan bukan lah faham yang sekali jadi. Ia butuh dirawat dan dipelihara. "Harus kita pelihara terus-menerus. Ini bukanlah faham yang sifatnya taken for granted," pungkas Ribikin .

Diharapkan makin mempererat persaudaraan kita sebagai bangsa. Sebab, tambahnya, persaudaraan itu bukan cuma saudara segama atau seiman. Tetapi juga persaudaraan yang sifatnya lintas iman. "Itulah yang di NU dikenal dengan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah," pungkasnya. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pancasila Sudah Bersifat Final

Maraknya agenda-agenda yang mengarah upaya mengganti dasar dan bentuk negara termasuk agenda yang dilakukan  sejumlah mahasiswa beberapa waktu lalu, merupakan bentuk pengkhianatan terhadap para pendiri bangsa. “Bentuk negara republik dan dasar negara Pancasila sudah final,” kata Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Chrisman Damanik di Jakarta, Rabu (26/4). Chrisman menambahkan, para pendiri bangsa sudah mengorbankan jiwa dan raga untuk berdirinya negara bangsa ini, riwayat panjang perjuangan dalam mendirikan negara bangsa ini tercatat dalam sejarah bagaimana para pendahulu memberikan yang terbaik dan mengorbankan dirinya. “Pancasila telah disepakati sebagai konsensus bersama sudah bersifat final dan tidak dapat diganti karena sudah sesuai dengan kultur dan naturnya negara bangsa ini, saat ini kita harus mengantisipasi adanya upaya-upaya  mengganti dasar negara kita, ini tentu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun,” imbuhnya. Me

TRI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Oleh: H. Agus (Jurnalis/Pemerhati Masalah Sosial Budaya dari Dompu, NTB) ================== Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Istilah lainnya adalah "Tri kerukunan". Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis, budaya, suku, dan agama. Membutuhkan konsep yang memungkinkan terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Dipungkiri atau tidak, perbedaan sangat beresiko pada kecenderungan konflik. Terutama dipacu oleh pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di masyarakat. Perbedaan atau kebhinekaan Nusantara tidaklah diciptakan dalam satu waktu saja. Proses perjalanan manusia di muka bumi Indonesia dengan wilayah yang luas menciptakan keberagaman suku dan etnis manusia. Maka lahir pula sekian puluh kepercayaan dan agama yang berkembang di setiap suku-suku di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Pemerintah sendiri telah menyadari resistensi ko

Ketum PP Muhamadiyah : Pentingnya Toleransi di Indonesia

Ketua PP Muhamadiyah Jakarta- Pemuda Muhammadiyah baru saja memperingati milad ke-85 tahun. Saat memberi sambutan di tasyakuran milad ke-85, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan pentingnya toleransi. “Toleransi itu sudah menjadi genetika dari Pemuda Muhammadiyah,” kata Dahnil, Selasa (2/5). Untuk itu, dia mengingatkan agar setiap elemen Pemuda Muhammadiyah supaya tidak berhenti menegakkan amar makruf nahi mungkar. Termasuk, semangat teologi al-Maun untuk membela mustadhafin yang menjadi sikap dasar yang senantiasa dibawa KH Ahmad Dahlan. Selain itu, dalam rangka milad ke-85 tahun, Pemuda Muhammadiyah ingin dakwah Islam yang ada di Indonesia bisa menggembirakan. Salah satunya telah dilakukan Pemuda Muhammadiyah dengan menghadirkan semangat ekonomi, terutama melawan kapitalisme. “Kapitalisme bisa dilawan kalau umat sadar potensinya. Kita mayoritas, kita punya kedaulatan. Sedangkan selama ini, konsumen tidak berdaulat,” ujar Dah